Rupiah Besok Diproyeksi akan Dibuka Fluktuatif di Rentang Rp 15.150-Rp 15.230 per Dolar AS
Reporter
Magang KJI
Editor
Grace gandhi
Rabu, 2 Agustus 2023 19:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah besok akan fluktuatif di rentang Rp 15.150 - Rp15.230 per dolar AS dan ditutup melemah.
Mata uang rupiah Rabu sore, 2 Agustus 2023 ditutup melemah 59 poin di level Rp 15.116 per dolar AS. Pada penutupan sebelumnya, Selasa, rupiah berada di level Rp 15.175 per dolar AS.
Faktor internal yang mempengaruhi, kata Ibrahim, antara lain pelaku pasar mulai berekspektasi terhadap Bank Indonesia (BI) yang sedang melanjutkan sinergi dengan pemerintah dalam mendukung implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023. PP tersebut mengatur tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
BI menerbitkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor. Ketentuan ini mengatur prinsip dan penempatan Devisa Hasil Ekspor SDA serta pengawasan Devisa Hasil Ekspor SDA. Peraturan ini berlaku efektif sejak Selasa, 1 Agustus 2023.
Dalam hal ini, BI telah menetapkan Devisa Hasil Ekspor instrumen penempatan Devisa Hasil Ekspor SDA. Instrumen ini meliputi rekening khusus Devisa Hasil Ekspor SDA dalam valuta asing, instrumen perbankan berupa deposito valuta asing, instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berupa promissory note valuta asing, dan instrumen Bank Indonesia berupa term deposit operasi pasar terbuka konvensional dalam valuta asing di BI.
Selanjutnya: Selanjutnya, penempatan Devisa Hasil Ekspor SDA....
<!--more-->
Selanjutnya, penempatan Devisa Hasil Ekspor SDA dalam keempat instrumen tersebut dapat dimanfaatkan oleh eksportir. Instrumen ini dapat digunakan sebagai agunan kredit rupiah dari bank dan LPEI. Pengguna instrumen juga dapat melakukan pemanfaatan lain yang ditetapkan oleh BI.
Faktor eksternal, menurut Ibrahim Assuaibi, antara lain lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+ pada Selasa, 1 Agustus 2023. “Langkah ini memicu tanggapan marah dari Gedung Putih dan mengejutkan investor, meskipun ada resolusi krisis plafon utang dua bulan lalu,” kata dia.
Ibrahim juga mengutip kemungkinan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan dan mengulangi negosiasi plafon utang yang mengancam kemampuan pemerintah AS untuk membayar tagihannya.
Pedagang juga masih menilai implikasi langkah Bank of Japan (BoJ) yang melonggarkan suku bunga pada hari Jumat, 28 Juli 2023.
Deputi Gubernur BoJ Shinichi Uchida mengatakan pada Rabu, 2 Agustus 2023 bahwa keputusan tersebut bertujuan untuk membuat stimulus besar-besaran yang lebih berkelanjutan. Menurutnya, hal ini bukan merupakan awal untuk keluar dari suku bunga yang sangat rendah.
Selanjutnya, Ibrahim mengatakan Bank of England akan menetapkan suku bunga pada hari Kamis. “Pasar tidak yakin apakah itu akan menjadi kenaikan 25 atau 50 basis poin dari level 5 persen saat ini,” ujar dia.
SULTAN ABDURRAHMAN
Pilihan Editor: BPOM Sebut Vaksin Kanker Serviks NusaGard Produksi Bio Farma Punya Efikasi hingga 100 Persen