Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

Selasa, 25 Juli 2023 13:52 WIB

Tank medium Harimau produksi PT Pindad di Indo Defence Expo 2022 di JIEXpo Kemayoran, 2 November 2022. Foto: Maria Fransisca Lahur

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pindad yang berpusat di Kota Bandung diwacanakan akan dipindahkan Presiden Jokowi ke Kawasan Industri Subang, Jawa Barat yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara . Hal tersebut ia ungkapkan ketika mengunjungi Kantor Cabang (Divisi Munisi) yang berada di Kota Malang, Jawa Timur bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir pada Senin 24 Juli 2023 lalu.

PT Pindad (Persero) sendiri merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer (alutsista) dan komersial di Indonesia. Perusahaan ini didirkan pada 29 April 1983 dan termasuk dalam kluster industri pertahanan di tanah air.

Sebelum bernama Pindad, perusahaan ini pada tahun 1950 bernama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang memproduksi peralatan militer dan dikelola oleh Angkatan Darat Indonesia. Nama tersebut berubah pada 1983 menjadi Pindad di bawah pembinaan Badan Pnegelola Industri Strategis (BPIS).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir mengendarai kendaraan taktis Maung 4x4 bersama Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana yang berada di kursi belakang di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin, 24 Juli 2023. Presiden Jokowi berkunjung ke PT Pindad (Persero) untuk meninjau produksi alat utama sistem senjata (alutsista) sekaligus membahas besarnya potensi ekspornya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Lalu pada 1999 Pindad kembali berubah nama menjadi PT Pakarta Industri (Persero) yang berubah nama lagi menjadi PT Bahana Pakarta Industri Strategis (Persero). Kemudian pada 2002, PT BPIS (Persero) dibubarkan pemerintah dan akhirnya berganti nama PT Pindad (Persero) di bawah pembinaan kementerian.

Masa Kolonial Belanda

Jauh sebelum menjadi PT Pindad seperti sekarang, pada masa Kolonial Belanda perusahaan ini bernama Contructie Winkel (CW) yang didirikan pada tahun 1808 di Surabaya. Dilansir dari Pindad.com, William Herman Daendels yang kala itu menjadi Gubernur Jenderal Belanda mendirikan bengkel munisi berkaliber besar bernama Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium Kimia di Semarang.

Advertising
Advertising

Pemerintah Belanda kemudian mendirikan bengkel pembuatan dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk angkatan laut mereka yang bernama Pyrotechnische Werkplaats (PW) pada tahun 1850 di Surabaya. Nama CW kemudian diubah namanya menjadi Artilerie Constructie Winkel (ACW).

Perang Dunia I berkecamuk pada 1914. Untuk kepentingan strategis, pemerintah Kolonial Belanda merekolasi sejumlah instalasi penting ke daerah yang lebih aman, yakni di Bandung. Posisi Bandung dianggap strategis karena memiliki transportasi darat yang dilalui oleh Jalan Raya Pos dan kereta api, ditambah kota Bandung tidak jauh dengan Batavia yang kala itu menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda. ACW dipindahkan ke Bandung pada rentang 1918 sampai 1920 dan kemudian pabrik-pabrik persenjataan lain yang sebermula berlokasi di Semarang berpindah ke Bandung.

Selepas Kemerdekaaan

Setelah Jepang menduduki Indonesia dan menyerah pada sekutu, beragam upaya terjadi untuk merebut instalasi pertahanan di kota Bandung. Lalu pada 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut ACW dan mengubahnya menjadi Pabrik Senjata Kiaracondong.

Pabrik Senjata Kiaracondong kemudian dibagi menjadi dua pabrik. Pabrik pertama terdiri dari Artilerie Constructie Winkel, Proyektiel Fabriek, dan Pyrotechnische Werkplaats lalu digabungkan menjadi Leger Produktie Bedrijven (LPB). Sementara pabrik kedua, yakni Central Reparatie Werkplaats, yang sebelumnya bernama Geweemarkerschool.

Setelah Konferensi Meja Bundar, LPB bergangi nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu yang pengelolanya diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Sejak saat itu, PSM melakukan pembuatan senjata dan berhasil memproduksi berbagai senjata berkaliber 9mm pada November 1950.

Delapan tahun berjalan, PSM berubah nama menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (Pabal AD) pada 1958. Lalu kemudian pada 1962, nama Pabal AD berubah nama menjadi Perindustrian TNI Angkatan Darat atau kini lebih dikenal dengan nama PT Pindad.

PINDAD.COM | TIM TEMPO
Pilihan editor : Prabowo Sopiri Erick dan Jokowi Naik Maung Pindad, Pakar Anggap Simbol Dukungan 2024

Berita terkait

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

15 jam lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

22 jam lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

23 jam lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

1 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

1 hari lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

1 hari lalu

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

Shin Tae-yong atau STY akan bertemu Erick Thohir guna membahas kontrak dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

1 hari lalu

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

Baleg DPR RI berencana menghapus Pasal 15 UU Kementerian Negara mengatur bahwa jumlah kementerian yang ada adalah 34.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

1 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

1 hari lalu

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku siap menerima target tinggi dalam kontrak baru bersama PSSI.

Baca Selengkapnya