Kecelakaan KA Brantas, MTI Soroti Rambu Jalan dan Opsi Jalan Alternatif untuk Supir Truk

Jumat, 21 Juli 2023 13:06 WIB

Kereta api melintas di jalur kereta api petak jalan Jerakah - Semarang Poncol pascakecelakaan truk tertabrak kereta api (KA) 112 Brantas, di Madukoro Raya, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 19 Juli 2023. Menurut PT KAI DAOP 4 Semarang, perjalanan KA kembali normal usai sebanyak 10 perjalanan KA jarak jauh tertunda akibat kecelakaan kereta api menabrak truk di jalur itu pada Selasa (18/7) pada pukul 19.28 WIB. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menanggapi kejadian Kereta Api (KA) Brantas relasi Pasar Senen-Blitar menabrak truk trailer yang tersangkut di rel. Peristiwa itu terjadi di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Semarang Barat, pada Selasa malam, 18 Juli 2023.

“Saya melihatnya entah karena apa truk tronton lowbat-nya seperti nyangkut. Nyangkutnya itu sebetulnya terutama karena truk tidak pas melewati perlintasan sebidang kereta yang sifatnya tanjakan. Itu agak membukit,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 21 Juli 2023.

Aditya mempertanyakan, Jalan Madukoro memiliki rambu larangan kendaraan berat truk untuk melewati jalan. Jika jalan tersebut tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan berat dan memiliki rambunya, maka yang terjadi pelanggaran lalu lintas.

Di sisi lain, kata dia, jika tidak ada rambu larangan tapi jalannya memungkinkan untuk dilewati, artinya berpotensi rawan terjadi kecelakaan. “Sehingga ke depan harus dicegah,” tutur dia.

Aditya menyebutkan sebenarnya di bagian barat Jalan Madukoro ada jalan raya besar bernama Jalan Yos Sudarso. Di mana di jalan tersebut ada jalan layang (fly over) yang melintas di atas jalur kereta api.

Advertising
Advertising

“Sehingga pertanyaannya kenapa pengemudi truk itu memilih lewat Jalan Madukoro padahal ada jalan lain yang lebih aman dan tidak melintasi perlintasan sebidang,” ucap Aditya.

Belajar dari peristiwa itu, dia pun menyarankan, agar pemerintah daerah atau Dinas Perhubungan setempat harus benar-benar memetakan lintasan-lintasan sejenis. Khususnya yang membahayakan jika dilewati oleh kendaraan berat karena berpotensi untuk tersangkut.

Apalagi, Aditya berujar, jika perlintasan kereta apinya membentuk bukit atau menanjak lalu menurun lagi. “Itu akan memperbesar potensi kendaraan nyangkut. Nyangkutnya itu bisa jadi menyebabkan mati mesin, kalau sudah mati mesin ya memang tidak mudah untuk segera menyalakan kembali,” kata Aditya.


Kronologi KA Brantas tabrak truk di Semarang

<!--more-->

Lokomotif KA Brantas menabrak bagian kepala truk trailer yang melintas dari arah utara ke selatan. Akibat tabrakan itu, sempat terjadi ledakan. Adapun bagian kepala dan ekor gandengan truk terjepit di mulut jembatan rel Jembatan Kanal Banjir Barat Semarang itu.

Salah seorang penumpang KA Brantas bernama Dimas mengaku tidak tahu kejadian pasti tabrakan. Pria berusia 25 tahun ini hanya mendengar suara benturan. "Hanya terdengar benturan kemudian kereta berhenti," ujar penumpang tujuan Blitar itu, pada 18 Juli 2023.

Sedangkan petugas gabungan kepolisian dan KAI masih berupaya mengevakuasi rangkai kaan gandengan truk yang terjebak di mulut jembatan.

Petugas gabungan kepolisian dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) langsung mengevaluasi lokomotif dan rangkataian truk gandeng itu. Kapolrestabes Semarang Komisari Besar Irwan Anwar mengatakan bahwa lokomotif dan kepala truk terjebak di jembatan di atas Kanal Banjir Barat Semarang yang berada di sisi timur pelintasan.

"Akan geser tronton dan lokomotif yang masih ada di atas sungai," ujar Irwan. Sementara itu, sisa gerbong KA Brantas ditarik ke arah barat menuju Stasiun Jrakah.

Ia menjelaskan, informasi awal dari saksi menyebutkan tabrakan terjadi saat truk mogok ketika melintas di atas rel. Sopir dan kernet truk sudah berupaya meminta tolong, namun terlambat. "Posisi truk tiba-tiba mogok, tidak menerobos perlintasan," katanya.

Sementara itu, Kepala Daop IV Semarang Wisnu Pramudyo mengatakan bahwa gerbong ditarik ke Stasiun Jrakah sambil menunggu jalur bersih untuk kembali melanjutkan perjalanan. "Untuk penumpang, ditawarkan jika akan melanjutkan dengan moda transportasi lain, kami sediakan," tuturnya.

MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA

Pilihan editor: Tabrak Truk Tronton, Berapa Kecepatan Kereta Api Brantas?

Berita terkait

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

1 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

1 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

1 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

1 hari lalu

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.

Baca Selengkapnya

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

1 hari lalu

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub sedang menyiapkan berbagai upaya antisipasi kecelakaan lalu lintas oleh bus yang dinilai masih masif kasusnya.

Baca Selengkapnya

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob AKBP Taufik Ismail mengatakan 7 pasien korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana dibolehkan pulang.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

1 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Temuan Polisi dan Kemenhub terkait Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Inilah 5 Temuan Polisi dan Kemenhub terkait Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Polisi dan Kemenhub menemukan setidaknya lima temuan terkait kecelakaan bus yang ditumpangi Siswa SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

1 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.

Baca Selengkapnya