Asal-usul Terowongan Stasiun Tugu Yogyakarta yang Difungsikan Kembali

Reporter

Andika Dwi

Editor

Grace gandhi

Senin, 17 Juli 2023 09:00 WIB

Stasiun Tugu Yogyakarta. dok.TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mulai mengoperasikan kembali terowongan di Stasiun Tugu Yogyakarta. Kabar tersebut disampaikan melalui akun Twitter resmi @KAI121 pada Jumat, 14 Juli 2023. Terowongan atau underpass itu memiliki fungsi untuk menghubungkan peron selatan-utara. Lantas, seperti apa sejarahnya?

Asal-usul Terowongan Stasiun Tugu Yogyakarta

Sebagaimana unggahan video berdurasi 1 menit 30 detik pada akun Twitter @KAI121, terowongan Stasiun Tugu Yogyakarta telah berdiri sejak 1959. Tercatat, jalur bawah tanah sepanjang 65,8 meter tersebut sempat beberapa kali dibuka dan ditutup karena renovasi.

Kini, penumpang kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di terowongan tersebut, salah satunya eskalator. Desain interiornya juga dipercantik dengan tambahan ornamen estetik berunsur Jawa dan pencahayaan yang cukup dari sistem penerangan.

Ada dua peron di sisi selatan dan utara stasiun yang dapat dijumpai di Jalan Pasar Kembang. Jalur selatan dimiliki Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM atau NIS) dengan lebar lebar 1.435 milimeter. Sedangkan di bagian utara dioperasikan oleh Staatsspoorwegen atau Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indië (SS atau SS en T) dengan lebar 1.067 milimeter.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Sejarah Stasiun Tugu Yogyakarta....

<!--more-->

Sejarah Stasiun Yogyakarta

Sementara itu, bangunan cagar budaya Stasiun Tugu Yogyakarta bergaya Ionia dan Art Deco sempat dijuluki stasiun terbaik se-Hindia Belanda. Dilansir dari heritage.kai.id, salah satu stasiun tertua di Indonesia itu ditetapkan sebagai warisan budaya melalui Surat Keputusan Menteri No. PM.25/PW.007/MKP/2007, SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) No. PM.57/PW.007/MKP/2010, Peraturan Daerah (Perda) DIY No. 188 Tahun 2014, serta SK Menteri No. 210/M/2015.

Stasiun Tugu Yogyakarta mulai memberangkatkan kereta api sejak 2 Mei 1887. Stasiun yang dekat dengan pusat perbelanjaan kawasan Malioboro ini menjadi stasiun kereta api kedua di Yogyakarta setelah Stasiun Lempuyangan.

Pada mulanya, kereta api dari Stasiun Tugu Yogyakarta dibangun untuk mengangkut hasil bumi dari Jawa Tengah. Pada 1905, kereta api pengangkut penumpang kemudian mulai diberangkatkan dan berhenti dari dan ke Stasiun Yogyakarta.

Ciri arsitektur Art Deco yang diusungnya berupa komposisi simetris antara bagian tengah sebagai pintu masuk utama, serta perpaduan garis vertikal dan horizontal sebagai pemberi karakter pada bangunan.

Bagian depan bangunan dibuat dengan arsitektur kolonial modern langgam Indische Empire yang banyak dianut pada akhir abad ke-19. Susunan denah yang nampak rapi dan sederhana juga dipengaruhi dari zaman Neo Renaissance. Selain itu, stasiun yang dibangun terbuka menunjukkan penyesuaian terhadap iklim tropis.

Selanjutnya: Stasiun Tersibuk di Yogyakarta....

<!--more-->

Stasiun Tersibuk di Yogyakarta

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Yogyakarta memiliki total lima stasiun kereta api. Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi tempat memberangkatkan penumpang dengan jumlah terbanyak se-Yogyakarta pada Mei 2023, yaitu 189.250 orang. Kemudian, stasiun berikutnya adalah Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Wates, dan Stasiun Yogyakarta International Airport.

Menurut laman resmi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, stasiun yang terletak di sisi barat jalan poros Keraton-Tugu Pal Putih tersebut merupakan stasiun utama Kota Gudeg. Stasiun Tugu telah menjadi stasiun dengan enam jalur yang melayani kereta kelas eksekutif dan bisnis ke berbagai daerah di Pulau Jawa.

Jaringan rel di Stasiun Tugu Yogyakarta berkembang ke arah selatan, meliputi Bantul, Sewu Galur, dan Palbapang. Sedangkan ke arah tenggara, menuju Pabrik Gula Kedaton Pleret melalui pusat kerajinan logam perak Kotagede. Sayangnya, jalur ke Kota Semarang lewat Magelang justru tidak lagi beroperasi.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Besok Jokowi Dikabarkan Bakal Lantik Menteri, Pengganti Johnny Plate?

Berita terkait

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 jam lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

3 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

4 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

22 jam lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya