Mengenal Dedolarisasi, Apa Keuntungannya bagi Indonesia?

Sabtu, 15 Juli 2023 15:45 WIB

Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tren dedolarisasi belakangan menjadi semakin ramai dibicarakan di khalayak umum dan pemangku kebijakan. Dedolarisasi merupakan upaya penggantian dolar yang biasanya digunakan sebagai mata uang transaksi bilateral.

Hal itu dilakukan untuk melepaskan ketergantungan pada mata uang AS. Dolar AS hingga saat ini masih menjadi mata uang dominan yang digunakan dalam perdagangan internasional. Karena itu, dedolarisasi dilakukan sebuah negara untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Fenomena dedolarisasi ini terjadi akibat tingginya inflasi serta ketidakpastian global. Salah satu musababnya adalah karena, dalam beberapa tahun terakhir, Amerika mengalami defisit neraca pembayaran.

Hal tersebut mengakibatkan mata uang AS berkode USD tersebut relatif bergejolak dan sensitif terhadap isu global. Itu sebabnya, beberapa negara di dunia memilih melakukan dedolarisasi dan berkomitmen mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Upaya meninggalkan dependensi terhadap mata uang AS memiliki keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dikutip dari Koran Tempo, menjelaskan bahwa dedolarisasi yang dilakukan Indonesia memiliki beberapa keuntungan, yakni:

  1. Stabilitas Rupiah
Advertising
Advertising

Upaya dedolarisasi dengan menggunakan mata uang lokal sebagai alat transaksi dapat meningkatkan stabilitas rupiah. Josua Pardede mengungkapkan fenomena dedolarisasi dapat membawa keuntungan bagi Indonesia. la menyatakan dedolarisasi atau mengurangi penggunaan dolar AS dalam transaksi keuangan dalam jangka panjang akan membuat rupiah cenderung stabil.

Kemudian, dengan terjadinya stabilitas rupiah, hal itu akan mendorong peningkatan investasi dan kegiatan perdagangan internasional. Maka, pada akhirnya, hal itu akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dalam jangka menengah-panjang.

  1. Hubungan Dagang Lebih Erat

Dedolarisasi dapat menciptakan hubungan dagang dengan negara mitra, khususnya tingkat ASEAN, menjadi lebih erat. Sebab, ketika ekonomi domestik AS sedang terguncang, pengalihan minat ekspor ke negara ASEAN dan negara alternatif lainnya membuat kinerja ekspor sedikit terjaga. Dengan begitu, akan terjadi efisiensi dalam perdagangan internasional.

Kegiatan ekspor dan impor juga lebih untung, Dengan adanya kerja sama LCT sebagai upaya dedolarisasi, para eksportir dan importir akan diuntungkan. Pasalnya, mereka tak perlu menukar mata uang lokal atau mengonversinya menjadi dolar AS.

  1. Hemat Biaya Perdagangan

Peneliti dari Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas), Askar Muhammad, mengatakan dedolarisasi akan membawa keuntungan banyak bagi Indonesia, seperti kemampuan untuk menyesuaikan kebijakan moneter dengan kondisi ekonomi lokal serta menyediakan buffer atau penyangga terhadap fluktuasi mata uang dan aliran modal keluar.

Tak hanya itu, penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral juga akan menghasilkan perdagangan yang hemat biaya sehingga bakal mendorong lebih banyak perdagangan serta meminimalkan risiko ketidaksesuaian nilai tukar.

Ke depan, upaya dedolarisasi dapat mengurangi manipulasi keuangan oleh bank-bank besar, broker, dan lembaga keuangan sehingga menyediakan checks and balances yang diperlukan. Selain itu, dedolarisasi bisa menyelaraskan sistem transaksi keuangan global dan meningkatkan persaingan sehat dalam perdagangan antar-negara.

Meski demikian, dedolarisasi juga memiliki kelemahan. Pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai kelemahan dalam upaya dedolarisasi ini adalah mata uang lokal akan sulit digunakan untuk membayar kapal yang beroperasi di jalur perdagangan lintas negara.

Hal itu lantaran 90 persen kapal untuk kegiatan ekspor impor menggunakan bendera asing. Sementara itu, kapal-kapal berbendera asing tersebut ingin dibayar dengan uang dolar AS dibanding dengan mata uang lokal, seperti rupiah.

Pilihan Editor: Sejumlah Negara Lakukan Dedolarisasi, Simak Pantauan LPS Pada Simpanan Dolar AS di Tanah Air

Berita terkait

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

6 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

14 jam lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

14 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

1 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

2 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

4 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

4 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

6 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya