Cukai Minuman Berpemanis Tak Kunjung Diterapkan, Ini 5 Catatan CISDI

Rabu, 12 Juli 2023 14:38 WIB

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Center for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) kembali buka suara soal penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) yang kembali ditunda.

Senior Communication Officer CISDI Ori Sanri Sidabutar mengungkapkan dalam dua dekade terakhir, konsumsi masyarakat terhadap minuman berpemanis telah meningkat 15 kali lipat.

"Karena itu, CISDI menyampaikan lima rekomendasi agar kebijakan cukai MBDK segera diterapkan," tutur Ori di kantor PT Tempo Inti Media Tbk., Palmerah, Jakarta Selatan pada Rabu, 12 Juli 2023.

Pertama, ia menilai penerapan kebijakan cukai ini akan efektif menurunkan konsumsi produk MBDK hingga 17,5 persen. Menurutnya, langkah ini sangat penting mengingat penyebab kematian terbesar bagi orang Indoensia adalah penyakit tidak menular, termasuk diabetes.

Kedua, CISDI mengungkapkan kebijakan cukai perlu ditetapkan untuk mencapai kenaikan harga minimal 20 persen. Bila harga produk minuman berpemanis dalam kemasan naik, ia pun berharap masyarakat bakal beralih ke air minum tanpa pemanis yang lebih sehat.

Advertising
Advertising

Ketiga, CISDI menekankan penerapan besaran cukai MBDK perlu dilakukan berdasarkan besaran volume (volumetric) dan kandungan gula pada produk. Terlebih, Ori mengatakan, pelaku industri juga masih banyak yang belum disiplin mencantumkan kadar gula dan label komposisi pada produk mereka.

Selanjutnya: Keempat, menurut Ori, kebijakan pengenaan....

<!--more-->

Keempat, menurut Ori, kebijakan pengenaan cukai pada produk MBDK perlu dilakukan secara serentak ke semua skala usaha. Ia mengatakan pungutan cukai terhadap produk ini adalah instrumen yang efektif untuk mengendalikan konsumsi.

Kelima, pemerintah harus memprioritaskan penerapan cukai pada produk MBDK pada 2023. Apalagi, tuturnya, pengenaan cukai pada produk minuman berpemanis sudah direncanakan sejak 2020 lalu. Namun hingga kini, pemerintah terus menunda implementasinya.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menerbitkan aturan mengenai Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Tahun Anggaran 2023, yang di antaranya berisi target penerimaan cukai dari plastik dan minuman berpemanis dalam kemasan atau MBDK. Hal itu tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 130/2022 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2023.

Pemerintah mematok target penerimaan perpajakan 2023 senilai Rp 2.021,2 triliun. Penerimaan itu terdiri dari pendapatan pajak serta pendapatan bea dan cukai, dengan lebih dari 30 pos pendapatan. Sejumlah jenis cukai penarikannya telah berlaku, yakni cukai hasil tembakau dipatok target Rp 232,58 triliun, cukai etil alkohol Rp 136,9 miliar, dan minuman mengandung etil alkohol Rp 8,6 triliun.

Jokowi pun menugaskan jajarannya untuk menarik cukai dari produk plastik dan minuman berpemanis pada 2023. Jokowi menargetkan agar penerimaan cukai dari kedua pos itu bisa mencapai Rp 4,06 triliun.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pengenaan cukai pada produk MBDK baru akan diterapkan pada 2024. Rencana tersebut tertuang dalam dokumen Kerangka Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF). Nantinya, dokumen ini menjadi dasar APBN 2024.

Pilihan Editor: Tak Ada Solusi Jangka Pendek untuk Koperasi Bermasalah, Menteri Teten: Kami Babak Belur

Berita terkait

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

1 jam lalu

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

16 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

1 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

1 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

2 hari lalu

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

2 hari lalu

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

2 hari lalu

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

3 hari lalu

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

3 hari lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya