Kinerja Perbankan Syariah Lebih Tinggi Dibanding Bank Konvensional, Ini Alasannya

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 1 Juli 2023 15:22 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi perbankan syariah dari Universitas Indonesia, Tika Arundina, membeberkan sejumlah faktor keunggulan perbankan syariah dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang menyebut kinerja perbankan syariah pada 2022 menunjukkan performa lebih baik ketimbang perbankan konvensional dalam beberapa indikator.

"Kinerja positif perbankan syariah tercapai karena permintaan pasar yang tetap tinggi selama pandemi Covid-19, new normal, dan post pandemi," kata Tika kepada Tempo, Sabtu, 1 Juli 2023.

Capaian tersebut, kata Tika, juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah dalam meningkatkan daya saing perbankan syariah. Misalnya, melalui merger Bank Syariah Indonesia (BSI) dan akuisisi Bank Muamalat oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Faktor lainnya, lanjut Tika, adalah pertumbuhan inorganik dengan berbagai macam aksi yang terjadi di industri. Contonya, qanun LKS Aceh dan konversi Bank NTB dan Bank Nagari.

Tika mengatakan, prospek pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia akan tetap tinggi. Terlebih, Indonesia termasuk negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Optimisme itu juga didukung pemerintah yang menunjukkan komitmen memperbesar industri halal.

Advertising
Advertising

"Ini menjadi harapan untuk memacu pertumbuhan perbankan syariah sebagai penyedia keuangan sesuai syariah," kata Tika.

Kendati demikian, Tika juga menilai perbankan syariah masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mulai dari literasi keuangan syariah yang masih rendah, sebaran jaringan yang masih terbatas, kualitas layanan yang belum memadai, hingga skala ekonomi yang kecil sehingga kurang efisien secara operasional.

Adapun soal kinerja perbankan syariah, OJK melalui Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2022 yang dirilis Jumat, 30 Juni 2023, menyebut pertumbuhan aset perbankan syariah tahun lalu mencapai 15,63 persen year on year (yoy). "Lebih tinggi daripada perbankan konvensional yang sebesar 9,50 persen yoy selama 2022," tulis laporan tersebut.

Bukan cuma aset, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah juga mencatatkan hasil positif. Dalam catatan OJK, tren pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah mencapai 20,44 persen yoy pada Desember 2022. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang perbankan konvensional yang mencapai 10,72 persen yoy.

Menurut OJK, pertumbuhan yang cukup tinggi dan stabil pada masa pemulihan pandemi Covid-19 menunjukkan layanan perbankan syariah resilien dan pulih lebih cepat. Terlebih, market share terus perbankan syariah terus meningkat.

Akan tetapi, di tengah tren positif tersebut, OJK mencatat pertumbuhan DPK perbankan syariah yang lebih lambat dibanding perbankan konvensional. DPK perbankan syariah hanya tumbuh 12,93 persen yoy pada Desember 2021, sedangkan perbankan konvensional mencapai 17,55 persen yoy.

Pilihan Editor: Pesawat Asing Berseliweran Layani Domestik, Susi Pudjiastuti: Maskapai Lokal Sangat Dirugikan hingga ..

Berita terkait

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

4 jam lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

22 jam lalu

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

OJK merespons kasus BTN dan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berinvestasi.

Baca Selengkapnya

5 Hal Tentang Paytren, Bisnis Yusuf Mansur yang Sempat Hits Kini Disanksi OJK

1 hari lalu

5 Hal Tentang Paytren, Bisnis Yusuf Mansur yang Sempat Hits Kini Disanksi OJK

Pada 13 Mei 2024 PayTren milik Yusuf Mansur harus merelakan izin usahanya dicabut oleh OJK karena melanggar sejumlah aturan Pasar Modal.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Paytren, Yusuf Mansur: Kami Semua Mulus Jaga Amanah

2 hari lalu

OJK Cabut Izin Paytren, Yusuf Mansur: Kami Semua Mulus Jaga Amanah

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK resmi mencabut izin PT Paytren Aset Manajemen atau Paytren

Baca Selengkapnya

Ini 8 Alasan OJK Mencabut Izin Usaha Paytren Milik Ustad Yusuf Mansur

2 hari lalu

Ini 8 Alasan OJK Mencabut Izin Usaha Paytren Milik Ustad Yusuf Mansur

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencabut izin usaha PT Paytren Aset Manajemen, yang didirikan ustad terkenal Yusuf Mansur.

Baca Selengkapnya

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara

2 hari lalu

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK sebut portofolio investasi dana pensiun didominasi SBN

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

OJK Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Kuartal Pertama 2024

Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

3 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

3 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya