Tarik Ulur Impor Kereta, Erick Thohir dan Luhut Akhirnya Sepakat Tolak KRL Bekas

Selasa, 27 Juni 2023 00:54 WIB

Sejumlah penumpang berdesakan di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin, 24 April 2023. VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadaan rangkaian kereta rel listrik Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (KRL Jabodetabek) sempat melalui diskusi yang cukup alot.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, akhirnya menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor kereta rel listrik (KRL) bekas. Sebelumnya, Kementerian BUMN memilih opsi impor KRL bekas tahun ini untuk memenuhi kebutuhan.

Keputusan pembelian KRL baru ini diketahui telah melalui rapat yang panjang antar kementerian. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan telah memberikan sinyal lebih dulu bahwa pemerintah lebih memilih impor KRL baru ketimbang bekas.

Luhut pada pekan lalu menyebutkan pemerintah akan meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mengimpor kereta baru sebanyak tiga rangkaian. “Kita akan mengimpor tiga rangkaian baru untuk menutupi (kekurangan armada),” ujar Luhut pada Kamis, 22 Juni 2023.

Selain itu, Luhut juga mengatakan jika upaya mendatangkan kereta baru tersebut akan membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun ke depan. Oleh karena itu, masa kritis karena kekurangan armada KRL akan terjadi pada 2024-2025.

Advertising
Advertising

“Jadi, masa kritisnya (risiko kekurangan armada KRL) ada pada 2024 sampai 2025,” ujar Luhut

Impor KRL Bekas Langgar Tiga Aturan

Luhut mengungkapkan, bahwa pada rapat yang digelar beberapa waktu lalu, opsi impor darurat KRL bekas yang sempat mencuat akhirnya batal diambil oleh pemerintah. Menurut Luhut, mengimpor barang bekas berupa KRL ini akan melanggar tiga aturan pemerintahan.

“Satu Perpres (Peraturan Presiden), kedua Kementerian Perindustrian, dan ketiga dari Kementerian Perhubungan,” ucapnya saat meninjau Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, 22 Juni 2023.

Sebelumnya, rapat digelar untuk mencari jalan keluar agar pelayanan kereta komuter Jabodetabek tidak terganggu saat KCI mempensiunkan sekitar 29 rangkaian kereta yang telah uzur.

Selanjutnya: Rencananya, ada 10 rangkaian kereta...

<!--more-->

Rencananya, ada 10 rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023 dan 19 rangkaian lain pada 2024. Rangkaian yang pensiun tersebut merupakan KRL bekas dari Jepang yang sudah berusia sekitar 45 tahun.

Pada kesempatan berbeda, Luhut kembali menegaskan jika pemerintah tidak akan mengimpor barang bekas, terutama untuk barang yang berusia di atas 20 tahun. Pasalnya, hal ini akan melanggar beberapa peraturan yang ada.

“Jadi kami tuh tidak mengimpor barang bekas. Karena itu melanggar Permendag yang tidak boleh impor barang di atas 20 tahun. Dan juga (aturan) dari perhubungan,” ucap Luhut saat ditemui di kantornya pada Jumat malam, 23 Juni 2023.

Menperin dan BPKP Tolak Impor KRL Bekas

Isu mengenai impor KRL bekas sebenarnya sudah beredar sejak adanya KRL yang berusia di atas 45 tahun dan harus diganti sebelum akhir tahun. Pada awalnya, KCI sempat berencana mengimpor 29 rangkaian KRL bekas dari Jepang tipe E217.

Sekitar 120 unit gerbong KRL awalnya direncanakan datang pada 2023 dan 228 unit lainnya menyusul di 2024. Selain itu, armada baru juga memang diperlukan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengguna KRL Jabodetabek.

Sementara itu, opsi impor kereta bekas ini justru menimbulkan polemik baru. Tak hanya Luhut, salah satu yang menolak opsi tersebut adalah Kementerian Perindustrian, yang meminta KCI memesan kereta baru atau melakukan retrofit bersama PT Industri Kereta Api (Inka).

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya masih tetap menolak impor kereta bekas. "Kan Pak Menteri (Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita) sudah ngomong. Gini, kami tidak mengenal istilah impor darurat," kata Febri saat ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan pada Jumat, 28 April 2023.

Selain itu itu, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga mengungkapkan jika rencana impor KRL bekas tersebut tidak sesuai kriteria dan kurang tepat. Oleh karena itu, Luhut akhirnya meminta untuk menggelar rapat khusus guna membahas langkah-langkah yang perlu diambil agar operasional KRL tidak terganggu.

“Dan ternyata bisa. Tapi kita memang harus mengimpor barang baru. Harus ada tiga bantuan untuk menutupi kekurangannya,” ucap Luhut.

Selanjutnya: Siapkan KRL buatan...

<!--more-->

Siapkan KRL Buatan Dalam Negeri

Tiga rangkaian kereta baru yang akan diimpor tersebut, kata Luhut, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di masa kritis atas risiko kekurangan armada KRL. Hal tersebut akan terjadi selama dua tahun yakni 2024-2045. Di sisi lain, pemerintah juga akan membuat KRL sendiri oleh PT Industri Kereta Api atau Inka.

“Kemudian kita akan bangun baru di Indonesia semua akan dikerjakan nanti di Inka Banyuwangi dan Madiun,” tutur dia.

Luhut mengungkapkan jika total biaya yang telah disiapkan untuk program pengadaan KRL tersebut adalah Rp 9,3 triliun. Adapun tata kelolanya akan dilakukan oleh PT Kereta Api (Persero) atau PT KAI dan BPKP. Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan aset yang ada untuk menutupi kekurangan rangkaian KRL nantinya.

“Di samping itu kita siapkan lagi penyangga yang lain kalau dibutuhkan,” ucap Luhut.

Semua Menteri Akhirnya Sepakat Impor KRL Baru

Keputusan untuk impor KRL baru akhirnya disepakati bersama beberapa stakeholder pada Senin, 26 Juni 2023. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Adapun soal impor KRL baru yang berpotensi meningkatkan tarif, Erick Thohir belum bisa bicara banyak. “Karena ini kan belum duduk bersama lagi mengenai tarif, dan lain-lain,” ucapnya.

KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR | VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Impor KRL Bekas Batal, Erick Thohir: Alhamdulillah, Kalau Baru Lebih Bagus Secara Teori

Berita terkait

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

19 menit lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

9 jam lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

11 jam lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

12 jam lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

22 jam lalu

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

Shin Tae-yong atau STY akan bertemu Erick Thohir guna membahas kontrak dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

1 hari lalu

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku siap menerima target tinggi dalam kontrak baru bersama PSSI.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Bertemu Delegasi The Pokemon Company, Bahas Kelanjutan Kerja Sama dengan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Erick Thohir Bertemu Delegasi The Pokemon Company, Bahas Kelanjutan Kerja Sama dengan Garuda Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunggah foto pertemuannya dengan Corporate Officer The Pokemon Company, Susumu Fukunaga di akun Instagram-nya pada Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

1 hari lalu

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan ANTARA Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta

Baca Selengkapnya

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Akan Bertemu Ketua Umum PSSI Erick Thohir Pekan Depan Bahas Kontrak Baru

2 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Akan Bertemu Ketua Umum PSSI Erick Thohir Pekan Depan Bahas Kontrak Baru

Shin Tae-yong mengatakan bahwa ia sama sekali tidak terbebani andaikan dalam kontrak baru nanti dirinya dibebani target tinggi oleh PSSI.

Baca Selengkapnya