Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Apa Bedanya dengan Yuan?
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Rabu, 7 Juni 2023 11:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih terus melakukan negosiasi bunga pinjaman untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kabar terbaru, Cina meminta pembayaran utang kereta cepat diberikan dalam bentuk mata uang renminbi.
"Semangat dedolarisasi sedang besar semangatnya, kan. Kalau renminbi besar, boleh aja. Asal bunganya murah," ujar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo usai mengikuti rapat kerja Menteri BUMN Erick Thohir dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Senin, 5 Juni 2023.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan, jika Cina meminta renminbi, pihaknya meminta bunga pinjaman di bawah 3 persen. "Kalau (porsi) renminbi besar, bisa lebih murah. Kita tawar boleh nggak 3 (persen)," kata Tiko.
Terlepas dari soal negosiasi bunga pinjaman, Cina meminta pembayaran utang kereta cepat diberikan dalam bentuk mata uang renminbi menjadi satu hal menarik. Bukankah selama ini kita mengenal mata uang Cina dengan yuan? Lalu, apa bedanya renminbi dengan yuan?
Pengertian renminbi
Berdasarkan catatan Tempo, Selasa, 21 Februari 2023, mata uang Cina itu terdiri dari Yuan Cina (CNY) dan Renminbi (RMB). Renminbi sendiri adalah nama mata uang resmi Cina, sedangkan yuan adalah penyebutan satuannya.
Sebagai contoh, ketika masyarakat Cina ditanya mata uang resmi di negaranya pasti akan menyebut renminbi. Sedangkan saat menyebut nominal uang renminbi, masyarakat Cina tidak akan mengatakan “Harga meja itu 50 renminbi” karena itu hal keliru. Jadi penyebutan yang benar adalah “Harga meja itu 50 yuan”.
Singkatnya, renminbi merupakan penamaan resmi untuk mata uang resmi Cina, sedangkan yuan adalah penyebutan satuannya.
Selanjutnya: Kilas balik renminbi
<!--more-->
Kilas balik renminbi
Mata uang renminbi sempat digadang-gadang bisa mengganti posisi dolar AS sebagai mata uang dunia alias dedolarisasi. Meski begitu, sepertinya masih sulit untuk menggeser dolar AS sebagai nilai tukar internasional oleh renminbi.
Pasalnya, saat itu pemerintah Cina disebut memiliki aturan yang sangat ketat terhadap renminbi. Mungkin kebijakan pemerintah Cina sudah berubah saat ini dengan semangat dedolarisasi.
Jika yuan sudah dipakai sejak zaman Dinasti Tiongkok, sementara renminbi baru dikeluarkan pertama kali pada Desember 1948. Uang renminbi dikeluarkan setelah Partai Komunis mendirikan Bank Rakyat Tiongkok selama terjadinya Perang Saudara Tiongkok.
Mata uang renminbi mulai diresmikan ketika pemerintahan Kuomintang akhirnya berhasil dikalahkan oleh Partai Komunis. Hingga kemudian Mao Zedong memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Cina (RRC). Sejak saat sejak itulah mata uang renminbi digunakan sebagai satu-satunya mata uang resmi di seluruh wilayah RRC.
Sejarah Yuan
Dalam bahasa Mandarin, kata “yuan” berasal dari zaman Dinasti Qing. Secara harfiah diterjemahkan menjadi "benda bulat" atau "koin bulat." Istilah yuan untuk penyebutan nominal mata uang Cina sudah digunakan sejak lama, yaitu sejak era dinasti Tiongkok.
Penamaan yuan mulai digunakan ketika menyebut dolar perak Spanyol yang diperkenalkan oleh para pedagang Eropa pada abad ke-17 dan 18. Kemudian pada tahun 1889, Tiongkok akhirnya mulai mencetak koin yuan peraknya sendiri.
Yuan terdiri dari uang koin dan uang kertas. Uang kertas terbesar adalah 100 yuan, diikuti oleh 50 yuan, 20 yuan, 10 yuan, 5 yuan, dan 1 yuan. Sedangkan uang koin yuan saat ini terdiri dari 0.01 yuan, 0.05 yuan, 0.10 yuan, dan 1 yuan.
Satu yuan dapat dibagi lagi menjadi jiao dan fen. Pembagian satu yuan menjadi jiao dan fen sama seperti pembagian satu dolar menjadi uang receh. Adapun terdapat 10 jiao dalam satu yuan dan juga ada 10 fen dalam satu jiao.
RIZKI DEWI AYU | AMELIA RAHIMA SARI | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Wamen BUMN: Boleh Saja, Asal Bunganya Murah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.