Harga Telur Tinggi Dipengaruhi Pakan, Bapanas: Daerah Mulai Panen Jagung

Reporter

Amy Heppy

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 4 Juni 2023 19:32 WIB

Peternak memanen telur di peternakan ayam petelur broiler Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu, 26 April 2023. Menurut keterangan peternak, harga ecer telur ayam usai Lebaran turun menjadi Rp 27.000 per kilogram dibandingkan harga saat bulan Ramadan yang mencapai harga Rp 28.000, sementara pasokan pakan mengalami keterlambatan kiriman. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kenaikan harga telur salah satunya dipengaruhi tingginya harga jagung sebagai salah satu komponen utama pakan ternak. Menurutnya, saat ini harga komoditas jagung di pasaran sudah mencapai Rp 6000 per kilogram.

Meski demikian, Arief mengungkapkan jika pemerintah tidak akan melakukan impor jagung hingga sebulan ke depan. “Kami bertahan tidak impor jagung sampai sebulan ke depan dapat panen jagung. Panen akan mulai dari Medan, Lampung, Jatim, dan Sulawesi. Saat ini mulai di NTB, harga jagung sudah Rp 4.800,” kata Arief saat dihubungi, Minggu, 4 Juni 2023.

Sebelumnya, Bapanas menyebutkan bahwa kenaikan harga telur beberapa waktu belakangan ini disebabkan oleh peningkatan biaya produksi. Bapanas menjelaskan, terjadi perubahan biaya produksi di tingkat peternak, khususnya biaya pakan.

Berdasarkan Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT), biaya pakan berkontribusi sebesar 67 persen dari biaya pokok produksi telur, dengan 50 persen pakan adalah jagung giling.

Oleh sebab itu, kata Arief, ke depannya sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan kolaborasi dengan perusahaan pakan ternak. Hal ini dilakukan demi menjaga harga pakan ternak yang sekaligus juga sebagai usaha mengendalikan harga telur.

Advertising
Advertising

Intervensi Pemerintah untuk Hadapi Kenaikan Harga Telur

Di sisi lain, Arief Prasetyo Adi juga mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah intervensi untuk mengatasi kenaikan harga telur.

Arief menjelaskan, intervensi pemerintah untuk menjaga harga telur tersebut dengan membuat closed loop, seperti bantuan pangan untuk KRS atau Keluarga Risiko Stunting yang sedang berjalan tiga bulan ini

“Menjaga harga di peternak sekaligus memberikan bantuan kepada saudara kita masyarakat kecil” kata Arief.

Selain pakan, harga telur juga dipengaruhi oleh dekat atau jauhnya jarak dari sentra produksi. Makin jauh jauh jaraknya, maka akan semakin mahal pula harga telur yang dijual di pasaran. Oleh sebab itu, Bapanas juga akan membantu memfasilitasi distribusi dari daerah surplus ke daerah defisit.

“Seluruh pemerintah daerah juga harus bersama-sama kita untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan di daerah. Kerja sama antar daerah juga menjadi salah satu kuncinya,” ucapnya.

Pilihan Editor: Investigasi Global ERC: Pengerukan dan Ekspor Pasir Laut Terbukti Merusak Lingkungan dan Melanggar HAM

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

1 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

3 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

5 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

9 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

11 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

11 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

12 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

12 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

12 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

12 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya