Rupiah Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Lebih Kuat dari Ekspektasi

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Senin, 8 Mei 2023 10:57 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah di tengah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari ekspektasi.

Rupiah pada Senin pagi melemah lima poin atau 0,03 persen ke posisi Rp 14.683 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.678 per dolar AS.

"Data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat lalu di luar dugaan lebih bagus dari ekspektasi. Hal ini membalikkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini. Ini bisa membantu mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, 8 Mei 2023.

Ariston menuturkan data penggajian non-pertanian (Non-Farm Payroll atau NFP) AS April 2023 dilaporkan 253 ribu, lebih tinggi dari perkiraan 190 ribu. Sedangkan data pengangguran dirilis 3,4 persen, lebih baik dari ekspektasi 3,6 persen.

Selain itu, rata-rata upah per jam tumbuh 0,5 persen, di atas perkiraan 0,3 persen. Hal tersebut menunjukkan kondisi tenaga kerja AS masih bagus dan bisa memicu inflasi lagi.

Advertising
Advertising

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan mencatat percepatan pada April dan kenaikan upah meningkat dengan kuat, menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun ada kenaikan suku bunga baru-baru ini oleh Federal Reserve.

Di sisi lain, Ariston mengatakan pelemahan rupiah mungkin tidak terlalu jauh karena pasar masih berekspektasi bahwa bank sentral AS atau The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya lagi tahun ini sesuai dengan indikasi yang didapat dalam konferensi pers The Fed pekan lalu.

Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2023 yang sebesar 5,03 persen memberikan dampak positif bagi penguatan rupiah.

Ariston memperkirakan rupiah masih mungkin melemah ke Rp 14.700 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp 14.650 per dolar AS hingga Rp 14.630 per dolar AS.

Pada Jumat, 5 Mei 2023 rupiah ditutup meningkat tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.678 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.685 per dolar AS.

Pilihan Editor: Nasabah Wanaartha Minta OJK Ajukan Dana Talangan ke Menkeu, Apa Sebabnya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

5 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

10 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya