BI: Uang Beredar Tumbuh Melambat pada Maret 2023

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Kamis, 27 April 2023 16:03 WIB

Karyawan menata tumpukan uang tunai di cash pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis, 13 April 2023. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp195 triliun untuk periode Ramadan dan Lebaran tahun ini, meningkat sebesar 8,22% dibandingkan dengan realisasi pada periode Ramadan dan Idulfitri 2022. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebutkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2023 tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis,27 April 2023 mengatakan posisi M2 pada Maret 2023 tercatat senilai Rp 8.293,6 triliun atau tumbuh 6,2 persen (yoy), setelah tumbuh 7,9 persen (yoy) pada Februari 2023.

Perkembangan posisi M2 pada Maret 2023 tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 4,8 persen (yoy) dan uang kuasi 8 persen (yoy).

Posisi M1 tersebut tumbuh melambat jika dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 6,6 persen (yoy).

Uang kuasi dengan pangsa 44,7 persen dari M2 tercatat senilai Rp 3.708,3 triliun pada Maret 2023 atau tumbuh 8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 9,7 persen (yoy).

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Erwin menuturkan perkembangan M2....

<!--more-->

Erwin menuturkan perkembangan M2 pada Maret 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.

Penyaluran kredit pada Maret 2023 meningkat 9,8 persen (yoy), setelah tumbuh 10,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya sejalan dengan pertumbuhan kredit produktif maupun konsumtif.

Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkontraksi 25,7 persen (yoy), setelah terkontraksi sebesar 19,6 persen (yoy) pada Februari 2023.

Di sisi lain, Erwin mengatakan aktiva luar negeri bersih naik 9,9 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 7 persen (yoy).

Selain itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Maret 2023 tercatat Rp7.759,3 triliun atau tumbuh 7,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 9,1 persen (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh laju pertumbuhan DPK korporasi dan perorangan.

Pilihan Editor: Kemendag Gandeng KDEI Taiwan Selidiki Zat Pemicu Kanker dalam Indomie Rasa Ayam Spesial

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

14 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya