Piala Dunia U-20 Batal Digelar di RI, Erick Thohir Usul Pemerintah Ganti Rugi UMKM Produsen Merchandise
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 13 April 2023 22:17 WIB
Sebelumnya peneliti Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Rizal Taufikurahman, membeberkan potensi ekonomi yang hilang dengan dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sangatlah besar.
Dampak langsung perhelatan itu terhadap ekonomi di antaranya terlihat dari investasi infrastruktur, operasional penyelenggaraan, dan pengeluaran pengunjung yang langsung pupus. Selain dampak langsung, ada juga dampak tidak langsung terhadap ekonomi di Indonesia terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
"Jadi dari investasi, kita lihat kegiatan ini akan memberikan perputaran ekonomi yang memang kita membutuhkannya," kata Rizal. Pasalnya, Piala Dunia U-20 diyakini berkontribusi positif terhadap PDB nasional rill sebesar 0,03 persen dan inflasi 0,34 persen.
"Rasio investasi terhadap GDP riil juga cukup besar ya 0,16 persen atau 0,2 persen, artinya ini akan berpotensi menarik investasi yang cukup besar," kata Rizal. Gross National Expenditure atau GNE riil nasional-nya ini yang akan memberikan dampak postif sebesar 0,28 persen termasuk juga konsumsi riil rumah tangga atau masyarakat yang mencapai 0,42 persen.
"Jadi dampak ekonomi Piala Dunia U-20 berdasarkan harga konstan maka kira-kira ya sebesar Rp 3,5 triliun, ini belum kita hitung dampak langsungnya," kata Rizal. Sedangkan, untuk dampak ekonomi langsungnya, ia menghitung Indonesia berpotensi meraup cuan hingga kurang lebih Rp 1,09 triliun jika Piala Dunia U-20 jadi diselenggarakan.
AMELIA RAHIMA SARI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Juaraga Tetap Jual Merchandise Meski Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.