Rupiah Hari Ini Menguat ke Rp 14.854 per Dolar AS, Besok Diprediksi Berada di Rp 14.840 - Rp 14.890 per dolar AS
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra
Editor
Grace gandhi
Rabu, 12 April 2023 20:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar dolar AS terhadap mata uang lainnya sedang mengalami pelemahan pada Rabu, 12 April 2023. Terhadap rupiah, dolar ditutup melemah 6 poin di level Rp 14.854 per dolar AS. Sebelumnya rupiah ditutup Rp 14.885 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemahnya mata uang dolar AS terhadap mata uang lainnya, karena para pedagang dengan hati-hati menunggu rilis data inflasi AS terbaru yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve di masa depan.
"Fokus utama investor pada hari Rabu adalah IHK AS bulan Maret, karena para pedagang mencoba mencari tahu langkah bank sentral AS selanjutnya," kata Ibrahim melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 12 April 2023.
Persepsi umum adalah bahwa the Fed memiliki satu kenaikan lagi sebesar 25 basis poin tersisa dalam siklus kenaikan suku bunga di bulan Mei, sebelum mulai memangkas suku bunga di akhir tahun.
Ibrahim mengatakan, Presiden the Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan bahwa akhir dari kenaikan suku bunga mungkin sudah dekat, sementara Presiden the Fed New York John Williams mencatat bahwa keputusan lebih lanjut bergantung pada data yang masuk.
Indeks CPI yang akan dirilis diperkirakan akan mencapai 5,1 persen tahun-ke-tahun, turun dari 6,0 persen sebelumnya, sementara inflasi inti yang sangat penting, tidak termasuk makanan yang mudah menguap dan harga energi, kemungkinan berdetak lebih tinggi menjadi 5,6 persen secara tahunan, naik 0,4 persen pada bulan tersebut.
"Yang juga menarik adalah rilis risalah dari pertemuan the Fed terakhir, yang dapat mengungkap pemikiran para pembuat kebijakan saat mereka menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu di tengah krisis perbankan," kata Ibrahim.
Selanjutnya: Dari dalam negeri, kinerja penjualan eceran diyakini....
<!--more-->
Dari dalam negeri, kinerja penjualan eceran diyakini meningkat pada bulan Maret 2023, baik secara bulanan maupun tahunan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 yang sebesar 215,2 atau naik dari posisi di bulan Februari 2023 yang hanya 201,2.
Sedangkan peningkatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok. Terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang tumbuh 7,2 persen secara bulanan (MoM). Selain itu, ada juga peningkatan kelompok barang budaya dan rekreasi sebesar 4,1 persen MoM dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,5 persen MoM.
Peningkatan penjualan kelompok-kelompok tersebut seiring dengan periode Ramadan pada tahun ini. Sementara bila dilihat secara tahunan, IPR Maret 2023 ini juga lebih tinggi dari 205,3 pada Maret 2022.
Berdasarkan kelompoknya, peningkatan penjualan didorong oleh pertumbuhan penjualan beberapa kelompok, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 8,5 persen secara tahunan (YoY). Kemudian ada peningkatan pertumbuhan penjualan barang budaya dan rekreasi sebesar 0,5 persen YoY , serta sub kelompok sandang sebesar 17,3 persen YoY.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2023 diperkirakan akan mengalami penurunan. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2023 masing-masing tercatat sebesar 130,3 dan 128,1, lebih rendah dari 145,1 dan 133,5 pada periode sebelumnya.
Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 14.840 - Rp 14.890 per dolar AS.
Pilihan Editor: Ungkap Penyebab Baru Kebakaran Kilang, Pertamina: Kita Berpikir Aman, Ternyata Tidak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini