Sekjen Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi akan Buka Lapangan Kerja Baru

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Rabu, 22 Maret 2023 16:18 WIB

Dua pekerja mengumpulkan serbuk kayu untuk dijadikan sebagai substitusi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, NTB, Selasa 31 Januari 2023. Sepanjang tahun 2022, PLN NTB melalui program co-firing telah memproduksi energi bersih sebesar 4.205 MWh dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 5.923 ton (serbuk kayu, bonggol jagung, potongan kayu, dan sekam padi) dalam proses co-firing PLTU di Lombok dan Sumbawa. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana optimistis transisi energi mampu membuka lapangan kerja baru. Pasalnya, transisi energi berkelanjutan memerlukan peralihan teknologi, pekerjaan, dan kesempatan ekonomi lainnya.

Artinya, keterampilan dan keahlian baru sedapat mungkin dibangun secara domestik untuk mendukung terjadinya perubahan.

“Jika transisi energi berkelanjutan dapat dilakukan secara meluas, hal ini tentunya membuka lapangan kerja baru dan kesempatan ekonomi yang luas, dan dapat mendukung pemulihan global,” kata Rida dalam acara Human Capital Summit 2023 di Jakarta Convention Center, Selasa, 21 Maret 2023, dikutip Tempo dari keterangan tertulis.

Rida mengambil contoh dari program co-firing Biomass. Menurutnya, program tersebut telah menyerap tenaga kerja sekitar 1.300 orang. Kemudian, program DME yang menyerap tenaga kerja sekitar 8.000-11.000 orang. Selain itu, pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi sumber energi lain, misalnya solar, bioenergi, biomassa, perkebunan dan pertanian.

Oleh karena itu, Rida mengatakann pelatihan-pelatihan diperlukan agar para pekerja di sektor pertambangan dapat beralih ke energi baru terbarukan. Pelatihan yang mendukung proses transisi energi, baik di sisi hulu antara lain Pelatihan Solar PV, Hydro, Wind and Geothermal, dan sisi hilir seperti sebagai aplikasi Penyimpanan Energi dan Mobil Listrik.

Advertising
Advertising

“Selain pelatihan, perlu dilakukan proses reskilling dan upskilling yang melibatkan partisipasi swasta dalam bentuk pengujian dan penerbitan sertifikasi kompetensi bagi pekerja di industri energi, serta kerjasama dengan lembaga internasional terkait pengembangan sumber daya manusia baik dalam bentuk soft skill maupun hard skill,” ujar Rida.

Selanjutnya: Indonesia Potensial untuk....

<!--more-->

Indonesia Potensial untuk Lakukan Transisi Energi

Ihwal transisi energi, Rida sebelumnya menyebut Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan atau EBT yang melimpah. Mulai dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, hingga laut, yang potensinya mencapai 3.686 gigawatt (GW)

“Ini semua tidak akan habis. Dan tidak kalah pentingnya, karena negara kita memiliki banyak laut. Di laut pun mulai arus, ombak, sampai pasang surutnya bisa dikonversi menjadi listrik. Itu sudah kami identifikasi kira-kira berapa potensinya kalau diubah menjadi listrik. Tercatat sampai ini hampir 3.700 GW,” kata Rida, dikutip Tempo dari siaran pers Kementerian ESDM, Ahad, 5 Februari 2023.

Sementara itu, kata Rida, listrik Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 81 GW. Artinya, dengan sumber sebesar 3.700 GW yang dimiliki, masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan. “

“Artinya apa? Ini adalah modal kita yang lebih dari cukup untuk melakukan transisi energi dengan cara memanfaatkannya,” tutur Rida.

Terlebih, Rida melanjutkan, transisi energi menjadi suatu keharusan menginat negara saat ini sedang menghadapi dampak perubahan iklim. Sementara, energi yang saat ini dinikmati sebagiann besar masih berasal dari energi fosil. Penggunaan batu bara pada pembangkit juga masih menjadi pilihan selama transisi energi berlangsung.

Rida berujar, 86 persen listrik yang dinikmati Indonesia saat ini berasal dari energi fosil—yang mengeluarkan emisi cukup tinggi. “Terangnya lampu saat ini 64 persennya datang dari batu bara yang tentu saja itu penyumbang emisi yang paling besar di antara yang lain,” katanya.

Kendati demikian, menurut Rida, hal tersebut bukan kesalahan. Sebab di sisi lain, dengan karunia batu bara yang melimpah, Indonesia bisa memanfaatkannya untuk menggerakkan perekonomian. “Itu tidak salah, yang salah adalah kalau kita tidak melakukan apa-apa,” ujarnya.

Pilihan Editor: Aprisindo: Permenaker No. 5 Tahun 2023 Hanya Berlaku Jika Ada Kesepakatan antara Pengusaha dan Pekerja

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

17 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

20 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

1 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

2 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

4 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya