Pedagang Pasar Sulit Dapat Stok Minyakita dan Minyak Curah, Harganya Melonjak Hingga Rp 17.000 per Liter
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Grace gandhi
Minggu, 12 Februari 2023 17:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wulandari, 38 tahun, salah satu pedagang Pasar Ceger, Tangerang Selatan kesulitan mendapatkan stok minyak goreng bersubsidi merek Minyakita. Ia mengaku sudah tak menemukan distributor yang menjual minyak tersebut sejak tiga bulan lalu. Kalau pun ada, menurut dia harganya melonjak jauh di atas harga eceran tertinggi Rp 14.000 per liter.
"Terakhir aja harga jualnya udah Rp 15.000 per liter, mana terakhir udah lama banget sekitar dua bulanan lalu," kata dia saat ditemui Tempo di kiosnya di Pasar Ceger, Tangerang Selatan pada Ahad, 12 Februari 2023.
Selain Minyakita, Wulandari mengungkapkan minyak curah kini juga sulit didapatkan. Harganya pun melonjak hingga Rp 17.000 per liter. Dia mengaku mendapatkan pasokan minyak curah dengan harga sekitar Rp 14.000 per kilogram, ditambah harus mengeluarkan biaya angkut dan pengemasan, sehingga tak mungkin menjual dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi atau HET sebesar Rp 14.000 per liter.
Di sisi lain, Wulandari mengungkapkan syarat pembelian Minyakita di Pasar Ceger tak berjalan. Tak ada syarat maksimal 2 liter Minyakita dan 10 liter minyak goreng curah seperti yang telah diterapkan oleh Kementerian Perdagangan. Menurutnya, di wilayah Tangerang Selatan, syarat tersebut hanya berjalan di minimarket.
Wulandari juga menyatakan tak pernah ada penyuluhan, surat edaran, maupun pengawasan dari pihak pemerintah, baik itu Kementerian Perdagangan, Satgas Pangan Polri, maupun pemerintah daerah.
"Kalau di pasar sini pembatasan enggak ada sih, enggak berlaku. Enggak ada juga yang ke sini ngawasin. Stoknya juga lebih sering kosong," ucapnya.
Selanjutnya: Ahmad, 36 tahun yang juga pedagang....
<!--more-->
Sementara itu, Ahmad, 36 tahun yang juga pedagang Pasar Ceger, Tangerang Selatan mengungkapkan masih ada distributor di Tangerang Selatan, Namun, distributor itu menerapkan pembelian bersyarat berupa paket atau bundling dengan produk lain yang tidak laku di pasaran. Alhasil, ia enggan menjual Minyakita karena sistem itu justru membuatnya rugi.
"Kami jadi rugi. Kan harusnya untungnya buat Minyakita itu sendiri, tapi untungnya mengendap di barang-barang itu. Jadi saya enggak ambil lagi," tuturnya saat ditemui Tempo di kiosnya di Pasar Ceger, Tangerang Selatan pada Ahad, 12 Februari 2023.
Ia menuturkan produk Minyakita dijual dengan mekanisme bundling bersamaan produk lain yang kurang laku, diantaranya santan instan dan sabun dengan merek tidak terkenal. Menurut Ahmad, distributor itu mulai melakukan sistem bundling sejak awal tahun 2023. Ia menceritakan semua distributor Minyakita melakukan mekanisme penjualan seperti itu. Adapun distributor yang sebelumnya memasok Minyakita ke kiosnya berada di Tangerang Selatan.
Sebelum diterapkan sistem bundling itu, kata Ahmad, harga Minyakita sudah tinggi hingga Rp 17.000 per liter. Harga itu jauh di atas harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 14.000 per kilogram. Selain harganya yang mahal, menurut dia, stoknya juga tidak banyak padahal jumlah peminatnya cukup besar.
Berdasarkan pantauan Tempo, memang tak ada satu pun kios di Pasar Ceger yang menjual produk Minyakita. Namun, ada beberapa pedagang menjual minyak goreng dalam kemasan botol tanpa merek dengan harga Rp 15.000 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan bermerek Twon, Siip, harganya berkisar Rp 17.000 per liter. Selain itu, minyak goreng yang dijual di pasar tersebut didominasi oleh minyak goreng merek premium, seperti Sunco, dengan harga rata-rata Rp 20.000 per liter.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Curah Hujan Tinggi, Freeport Hentikan Aktivitas Penambangan dan Pengolahan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini