Sri Mulyani Beberkan APBN jadi Andalan untuk Jawab Tantangan Ekonomi Global

Kamis, 2 Februari 2023 14:34 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bagaimana Indonesia menghadapi tantangan global mulai dari usai pandemi Covid-19 mereda, perang Rusia - Ukraina, hingga kenaikan inflasi. Menurut dia, Indonesia memiliki instrumen penting untuk mengadapi semuanya yaitu anggaran belanja dan pendapatan nasional atau APBN.

“Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah mendesain respons kebijakan APBN atau fiskal. Dengan situasi yang sungguh luar biasa ini, APBN bekerja luar biasa keras,” ujar Sri Mulyani saat menyampaikan kuliah umum di STKIP PGRI Sumenep, Jawa Timur, yang disiarkan langsung YouTube Kemenkeu RI pada Kamis, 2 Februari 2023.

Baca: Sri Mulyani Cerita Keberhasilan RI Tangani Pandemi: Korban di AS Melebihi Perang Vietnam

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berhasil memulihkan ekonomi dengan mendesain APBN yang fleksibel, responsif, dan targeted. Pada tahun 2021-2022, Indonesia sudah mulai pulih dari hantaman pandemi Covid-19. Bahkan tahun 2022 pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

Sektor-sektor pemicu pertumbuhan ekonomi

Advertising
Advertising

Pertumbuhan ekonomi itu, kata dia, dikontribusikan oleh semua sektor, mulai dari pertanian. Sri Mulyani lalu menceritakan perjalanannya menuju Sumenep dari bandara melewati sawah-sawah yang masih hijau. “Mungkin panennya sebulan atau satu setengah bulan lagi,” ucap dia.

Sektor lainnya yang berkontribusi adalah sektor jasa, konstruksi, pertambangan, jasa keuangan, dan lainnya. Bahkan sektor yang terpuruk paling dalam seperti transportasi, pariwisata, hingga perhotelan sudah kembali pulih dan kuat. “Itu adalah pemulihan ekonomi dari sisi produksi atau supply."

Sementara, dari sisi permintaan, bendahara negara menambahkan, konsumsi rumah tangga mulai meningkat, termasuk investasi dan ekspor. Sehingga pada saat seluruh mesin pertumbuhan ekonomi mulai jalan, APBN sebagai instrumen yang tadinya menahan merosotnya kegiatan ekonomi, sekarang bisa mulai konsolidasi.

Pemulihan ekonomi juga terjadi di semua kawasan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, NUsa Tenggara Barat atau NTB, Bali, Jawa, dan Madura. “Kita lihat pertumbuhan di semua kawasan sudah positif dan cukup tinggi. Ini hal yang luar biasa pada saat dunia mulai melemah lagi,” tuturnya.

Sejumlah tantangan pun muncul setelah pandemi mereda. Pasalnya, ada sejumlah perubahan yang terjadi saat terjadi normalisasi. Dari kegiatan yang tadinya tidak boleh berkerumun dan melakukan aktivitas sosial, kemudian dibuka kembali. Yang sebelumnya di rumah saja hingga belajar lewat aplikasi Zoom, sekarang semua diperbolehkan beraktivitas seperti sebelum pandemi.

Selanjutnya: “Tiba-tiba butuh kendaraan umum, BBM ..."

<!--more-->

“Tiba-tiba butuh kendaraan umum, BBM yang tadinya enggak perlu dikonsumsi menjadi dikonsumsi lagi, makan yang tadinya di rumah menjadi di kampus, keluarga yang biasanya di rumah saja sekarang jalan-jalan,” ujar dia.

Sri Mulyani mengatakan, normalisasi itu ternyata belum siap dilakukan. Dia mencontohkan di Amerika Serikat dan Eropa. Mulai dari ada barang tapi tidak ada truk untuk mengangkutnya, orang berbelanja tapi barangnya belum ada di etalase tokonya, karena pelayanannya belum penuh berfungsi.

Pemulihan ekonomi mendorong inflasi

Sehingga, kata Sri Mulyani, saat masyarakat berlomba untuk melakukan konsumsi, barang dan jasanya belum siap. Hal itu menyebabkan harga naik. “Karena orang berebutan, oh saya pengen makan tapi jumlahnya terbatas, harga naik itu namanya inflasi,” tutur dia.

Selanjutnya, dia menambahkan, begitu inflasi terjadi, maka otoritas moneter Bank Sentral merespon dengan harus mengendalikannya. Buntutnya, di Amerika dan Eropa dilakukan kenaikan suku bunga secara drastis dan cepat dengan likuiditas yang diketatkan membuat ekonominya melemah lagi.

“Inilah yang tadi disebutkan bahwa lembaga internasional seperti internasional monetary fund IMF mengatakan tahun 2023 ini akan gelap. Karena tadi ada fenomena kenaikan suku bunga dan menyebabkan ekonomi melemah,” kata Sri Mulyani.

Itu baru satu masalah saja dari pandemi. Tantangan lainnya, Sri Mulyani berujar, perang Rusia dan Ukraina yang memunculkan ketengan global. Dia mengatakan, memang Ukraina lokasinya sangat jauh dengan Indonesia, tapi dampaknya terjadi di seluruh dunia.

Baca juga: Sri Mulyani Ingat Orang Tuanya Saat Jadi Pembicara di STKIP PGRI Sumenep

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

19 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya