Fundamental Ekonomi Indonesia, Arti dan Indikator yang Mempengaruhi

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 2 Februari 2023 12:24 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta -Istilah fundamental, misalnya dalam fundamental ekonomi Indonesia, sudah tidak asing disebut-sebut dalam forum diskusi atau ranah akademisi. Fundamental sendiri banyak diartikan sebagai suatu hal yang mendasar.

Kata fundamental juga sering digunakan dalam kehidupan sosial dan ekonomi, bahkan dalam bidang ekonomi ada istilah analisis fundamental.

Baca : Gubernur BI Sebut 3 Kata Ini yang Bikin Ekonomi Indonesia Tetap Bisa Tumbuh di 2023

Arti Fundamental Ekonomi serta Contohnya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fundamental berarti dasar (pokok) atau mendasar. Sedangkan dalam bahasa Inggris, fundamental memiliki beberapa makna.

Menurut Merriam Webster, fundamental adalah dasar yang mendukung keberadaan atau menentukan struktur atau fungsi penting; berfungsi sebagai sumber asli atau primer; berkaitan dengan struktur, fungsi, atau fakta penting; menganut fundamentalisme; sangat penting; atau berkaitan dengan karakteristik bawaan atau mendarah daging seseorang.

Dalam kehidupan sosial, fundamental mengacu pada sesuatu yang bersifat mendasar atau prinsip-prinsip yang berlaku dalam masyarakat.

Advertising
Advertising

Contohnya Indonesia menjadikan ideologi Pancasila sebagai falsafah hidup yang fundamental. Oleh karena itu kehidupan warga Indonesia tergantung pada pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan dalam bidang ekonomi, terdapat indikator ekonomi yang akan mempengaruhi fundamental perekeonomian sebuah negara, dan indikator ini merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan serta bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.

Fundamental ekonomi merujuk pada hal-hal penting yang mendasari kekuatan ekonomi sebuah negara. Dan dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi yang jadi sorotan di antaranya:

Pertama, pertumbuhan ekonomi. Mengutip laman Kemenkeu Learning Centre, pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses dari perubahan kondisi perekonomia yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju keaadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.

Kedua, inflasi. Dikutip dari laman BI.go.id, inflasi diatikan sebagai suatu kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu

Ketiga, defisit anggaran yaitu selisih kurang antara pendapatan daerah dan belanja daerah pada tahun anggaran yang sama. defisit ini dapar terjadi ketika jumlah pendapatan lebih keci daripada jumlah belanja.

Keempat, defisit anggaran berjalan didefinisikan sebagai suatu keaadaan di mana tingkat tabungan nasional lebih rendah daripada tingkat investasi suatu negara. Dan biasanya defisit anggaran berjalan ini umum terjadi di negara-negara berkembang.

Itulah pengertian fundamental ekonomi dan indikator yang mempengaruhinya yang perlu diketahui tatkala kita membahas ekonomi indonesia terkini berikut tantangannya.

FANI RAMADHANI
Baca juga : Proyeksi Ekonomi Indonesia 2023 4,9 Persen, Mandiri: Sekuritas Ekspor dan Investasi Melemah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

8 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

9 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya