Indonesia dan Guinea Buka Kerja Sama Penerbangan

Jumat, 27 Januari 2023 07:28 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didamping Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjawab pertanyaan wartawan saat meninjau proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Stasiun Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin 26 Desember 2022. Presiden Joko Widodo berharap proyek LRT Jabodebek yang perkembangannya telah mencapai 85 persen itu bisa beroperasi dan digunakan masyarakat pada Juli 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima kedatangan Menteri Transportasi Guinea Felix Lamah. Pertemuan kedua menteri tersebut untuk melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) kerja sama di bidang penerbangan. Langkah strategis kedua negara meningkatkan kerja sama.

Kesepakatan awal kerja sama Indonesia dengan negara yang terletak di Afrika Barat ini selanjutnya akan ditindaklanjuti di level teknis.“Kami membuka peluang itu dan siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Guinea,” ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat, 27 Januari 2023.

Baca juga: Kemenhub Gandeng Konsultan Inggris Siapkan Operasi LRT Jabodebek dan KCJB

Kunjungan Menteri Transportasi Guinea ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Duta Besar RI di Dakar, Senegal, dengan Pemerintah Guinea pada September 2022. Selain menyampaikan kebutuhan modernisasi sektor transportasi, pihak Guinea juga tertarik bekerja sama di bidang transportasi dengan Indonesia, khususnya di sektor transportasi udara.

Di Indonesia, Menteri Transportasi Guinea mengunjungi beberapa tempat. Salah satunya ke PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Pihak Guinea juga berencana mendirikan maskapai nasional (Guinea Air) dan tertarik untuk menggunakan pesawat buatan PT DI.

Advertising
Advertising

“PT DI merupakan salah satu perusahaan strategis di bidang manufaktur pesawat udara beserta komponennya. PT. DI telah memproduksi sejumlah pesawat udara, yang sampai saat ini digunakan berbagai negara, baik sebagai angkutan penumpang maupun keperluan militer,” ucap Budi Karya.

Menteri Budi Karya menuturkan sektor transportasi laut dan udara memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan konektivitas di wilayah kepulauan “Untuk itu, kami membentuk berbagai perusahaan strategis sebagai industri manufaktur untuk mendukung kebutuhan industri aviasi, salah satunya PT DI,” kata dia.

Lebih lanjut, Budi Karya juga menjelaskan peluang kerja sama tidak hanya di sektor udara, tapi juga terbuka untuk sektor lainnya yaitu di darat, laut, perkeretaapian. Ditambah untuk pemenuhan sumber daya manusia di sektor transportasi udara.

Baca juga: Perbatasan Cina Dibuka, Indonesia Incar Potensi Ekonomi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.



Berita terkait

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

2 jam lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

5 jam lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

12 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

13 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

15 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

17 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

2 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya