BRI Danareksa Sekuritas Yakin EBITDA GOTO Bisa Positif Tanpa Harus Tambah Modal Baru
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 13 Januari 2023 09:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Riset BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis optimistis bahwa kontribusi margin positif pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo dapat tercapai pada kuartal ketiga tahun ini. "EBITDA dapat tercapai di tahun 2025 bahkan tanpa penambahan modal baru," katanya, dikutip dari risetnya, pada Jumat, 13 Januari 2023.
Dalam proyeksinya, BRI Danareksa Sekuritas bahkan memperkirakan pendapatan perusahaan berkode saham GOTO pada tahun 2023 ini bisa meningkat menjadi Rp 22,93 triliun dari posisi Rp 13,03 triliun pada tahun lalu. Sementara kerugian EBITDA turun dari Rp 25,77 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 16,47 triliun pada 2023 ini.
Baca: IHSG Bangkit di Penutupan Perdagangan, Saham GOTO Paling Banyak Diperdagangkan
Hal ini didasari di antaranya oleh sejumlah pertimbangan. Salah satunya adalah pemberlakukan skema biaya baru untuk official store, termasuk di dalamnya soal aturan bebas ongkos kirim (ongkir). Hal ini dinilai bakal membantu kenaikan take-rate (komisi) Tokopedia sekitar 4 persen pada tahun 2023 ini.
Berikutnya, adanya kenaikan dari sisi permintaan akibat pemulihan pergerakan usai pandemi Covid-19 turut mempengaruhi pendapatan perusahaan. Gojek misalnya sudah menaikkan biaya komisi ke pengemudi di Singapura dari 10 persen menjadi 15 persen.
Ada juga GoCar Kids dan GoCar XL diluncurkan. Sementara di Jakarta, GoCar membidik segmen pasar baru dengan menambah layanannya dengan kendaraan mewah dan yang lebih luas.
BRI Danareksa Sekuritas juga menilai positif langkah GOTO tetap menjadikan GoPay sebagai kunci katalis dalam mendorong layanan lain di GoTo Financial, seperti GoBiz, GoModal, dan GoKasir. Bahkan Gopay disebut bisa meraup lebih banyak pasar UMKM--yang beralih ke digital--yang diprediksi jumlahnya mencapai 30 juta di tahun 2030.
Di masa mendatang, Niko menjelaskan, biaya promosi, pemasaran, dan iklan dapat menurun seiring bertambahnya sinergi ekosistem GOTO. Hal ini akan ditunjukkan pada pencapaian EBITDA yang positif pada tahun 2025.
Pertahankan rekomendasi beli saham GOTO
Sejumlah alasan itu yang kemudian membuat BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 196 dan potensi upside hingga 106,3 persen. Adapun target harga itu sudah mempertimbangkan penurunan minat investor global terhadap saham sektor teknologi.
Selain itu, target harga itu telah mempertimbangkan peluang pasar digital di Tanah Air yang masih sangat besar di masa mendatang. serta keunikan ekosistem GOTO.
Sebelumnya diberitakan laporan keuangan PT Gojek Tokopedia Tbk masih membukukan rugi bersih hingga September 2022 senilai Rp 20,3 triliun. Angka itu naik dari Rp 11,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
CEO GoTo, Andre Sulistyo, pada pertengahan Desember 2022 menyatakan perusahaan akan tetap konsisten berfokus pada dua prioritas utama untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas.
"Fokus pada pertumbuhan berkualitas tinggi dan Optimalisasi beban usaha secara konsisten," tuturnya melalui keterangan resmi GoTo pada rabu, 14 Desember 2022.
Menurut dia, bagian besar dari rugi bersih tersebut disebabkan kompensasi berbasis saham (non-kas). Komponen kompensasi berbasis saham itu menjadi faktor penting, kata dia, karena sumber daya manusia adalah aset penting bagi perusahaan teknologi.
RR ARIYANI | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Faisal Basri Ungkap Bancakan Proyek Luhut dan GoTo, Kemenko Marves: Jangan Buruk Sangka
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini