Harga Minyak Naik, tapi Bakal Memburuk Jika Tekanan Inflasi Terbukti Mengakar

Jumat, 13 Januari 2023 08:26 WIB

Pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat 19 Agustus 2022. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang telah setahun mengelola Blok Rokan berhasil mencatatkan tingkat produksi rata-rata sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari) bulan berjalan, jauh lebih baik dibandingkan prediksi sebesar 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif serta lebih tinggi daripada angka produksi saat alih kelola sebesar 158,5 ribu BOPD, dan juga berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau Put On Production (POP) dari 15-22 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) dan dari 35-40 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Heavy Oil (HO). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak naik sekitar 1 persen pada Kamis, 12 Januari 2023. Namun, ini bisa berubah jika tekanan inflasi terbukti mengakar.

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Ibrahim Assuaibi, kenaikan harga minyak tersebut didukung oleh optimisme atas prospek permintaan China dan harapan bahwa data inflasi yang akan datang dari Amerika Serikat akan menunjukkan kenaikan suku bunga yang lebih lambat.

Baca: Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Turun, Lebih Murah Beli di Aplikasi?

Selain itu, pengimpor minyak utama China, kata dia, membuka kembali ekonominya setelah berakhirnya pembatasan COVID-19 yang ketat. Ini meningkatkan optimisme bahwa permintaan bahan bakar akan meningkat pada 2023. Analis PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi turut memberikan catatan.

"Pendaratan yang lebih lembut untuk AS dan mungkin di tempat lain, dikombinasikan dengan pemulihan ekonomi yang kuat di China setelah gelombang Covid-19, saat ini dapat menghasilkan tahun yang jauh lebih baik daripada yang ditakuti dan merangsang permintaan minyak mentah tambahan," kata Vandy dalam keterangan yang diterima Tempo, Kamis malam, 12 Januari 2023.

Advertising
Advertising

Menurut dia, data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pukul 13.30 GMT akan berdampak besar pada minyak dan pasar yang lebih luas dengan membentuk ekspektasi kecepatan kenaikan suku bunga di ekonomi terbesar dunia.

"Suasananya benar-benar optimistis, tetapi mari kita ingat itu bisa berubah buruk secepat membaik jika tekanan inflasi terbukti mengakar," ujar Vandy.

Sementara itu, ekonom memperkirakan kenaikan harga konsumen inti AS telah melambat ke laju tahunan sebesar 5,7 persen pada Desember. Sebulan sebelumnya, jumlahnya berada di angka 6 persen. Inflasi utama bulan ke bulan terlihat di nol persen.

Pasar juga bersiap untuk pembatasan tambahan pada pasokan minyak Rusia karena sanksi atas invasi ke Ukraina. Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, larangan Uni Eropa yang akan datang atas impor produk minyak bumi melalui laut dari Rusia pada 5 Februari bisa lebih mengganggu daripada larangan UE atas impor minyak mentah melalui laut dari Rusia pada Desember 2022.

Dalam perdagangan pasar Amerika, harga minyak dunia berada di level US$ 78,80 perbarel pada 21.00 WIB. Sedangkan dalam perdagangan hari Kamis, harga minyak akan di perdagangkan melebar tapi condong menguat di rentang US$ 76,75 per barel – US$ 81,20 per barel.

Baca: Kata Sri Mulyani Soal Revisi Aturan Devisa Hasil Ekspor Wajib Parkir di Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

10 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

13 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

13 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

17 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

22 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya