Sri Mulyani: APBN 2022 Luar Biasa Hadapi Guncangan Ekonomi, Finansial, dan Komoditas

Rabu, 4 Januari 2023 05:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa anggaran belanja dan pendapatan nasional atau APBN terus menjadi andalan untuk pemulihan ekonomi. Bahkan APBN 2022 bisa menjaga perekonomian Indonesia dengan detail, efektif dan efisien.

“2022 ini adalah tahun yang sungguh luar biasa. Guncangannya di bidang ekonomi, finansial, dan komoditas. Itu terjadi di atas kondisi pandemi yang masih belum sepenuhnya selesai dan APBN kita terus menjadi instrumen andalan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Kementerian Keuangan pada Selasa, 3 Januari 2023.

Sri Mulyani mengatakan bahwa APBN sepanjang 2022 menjaga Indonesia dari berbagai ancaman yang bisa melemahkan pemulihan ekonomi. Mulai dari ancaman yang masih dari sisi pandemi, kenaikan harga komoditas, kenaikan suku bunga, hingga kenaikan dolar yang kemungkinan bisa memberikan imbas terhadap Indonesia.

Bendahara negara menilai APBN 2022 mencatatkan kinerja yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari fungsi shock absorber yang pemerintah lakukan dan juga dari pendapatan negara dua tahun berturut-turut meningkat secara tajam.

“Itu adalah bagian dari pemulihan ekonomi dan juga reformasi yang kita lakukan secara konsisten dan terus-menerus,” tutur Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Untuk belanja negara, dia berujar, digunakan sebagai tools untuk menjadi shock absorber bagi masyarakat yang berpotensi mengalami syok apabila guncangan dunia itu tidak direndam. Agar pembiayaan juga jauh lebih rendah, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

“Ini terlihat dari penerbitan surat utang negara yang jauh lebih rendah dibandingkan APBN awal dan juga merealisir surat keputusan bersama dengan Bank Indonesia tahun terakhir,” kata dia.

Adapun realisasi APBN 2022, kata Sri Mulyani, sebelumnya pendapatan negara diasumsikan hanya Rp 1.846,1 triliun. Kemudian, direvisi ke atas dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 menjadi Rp 2.266,2 triliun.

Sementara, kata dia, realisasi yang dikumpulkan adah 2.626,4 triliun. “Dalam hal ini realisasi ini adalah 115,9 persen dari Perpres 98 yang sudah direvisi kalau dibandingkan APBN awal ini naiknya sudah kemana-mana. Luar biasa lebih tinggi,” kata Sri Mulyani.

Dia pun menilai, pertumbuhan dari pendapatan negara adalah 30,6 persen dibandingkan tahun lalu yang realisasinya adalah Rp 2.011,3 triliun. Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp 3.090,8 triliun. Angka tersebut meningkat 10,9 persen dari realisasi belanja tahun 2021.

Namun, Sri Mulyani menambahkan, pemerintah masih memiliki sisa lebih perhitungan anggaran atau Silpa yang akan dioptimalkan memasuki tahun 2023. Menurut dia, kinerja APBN menggambarkan keseluruhan upaya Indonesia menghadapi pandemi yang sungguh luar biasa 3 tahun ini.

Selain itu, juga sebagai upaya Indonesia untuk memulihkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah, Sri Mulyani berujar, akan terus menjaga APBN keuangan negara sebagai instrumen yang kredibel, efektif, dan tentu sehat, serta sustainable.

“Ini adalah salah satu prasyarat bagi Indonesia untuk terus maju dan berkembang. Sehingga kita bisa mencapai cita-cita negara Indonesia,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Sebut Kinerja APBN 2022 Baik, Sri Mulyani: Modal Hadapi Ketidakpastian Ekonomi 2023

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

5 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

8 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

17 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

23 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya