Covid-19 Ditanggung BPJS Kesehatan Usai PPKM Berakhir, YLKI: Harus Ada Kepastian Hukum

Selasa, 3 Januari 2023 03:55 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Biaya perawatan dan pengobatan Pasien Covid-19 rencananya ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan usai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai pemerintah harus memberikan kepastian hukum soal kebijakan tersebut.

Kepala Bidang dan Hukum YLKI Rio Priambodo menuturkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 59 Tahun 2016, sebenarnya Covid-19 tidak masuk dalam daftar infeksi dan juga penyakit yang dicover BPJS.

"Namun, di poin terakhir sebenarnya ada satu klausul, ada suatu pasal, ada suatu ayat yang menyatakan bahwa ada penyakit emerging tertentu yang baru, ternyata di bawahnya lagi penyakit tersebut harus diatur oleh ketetapan menteri. Oleh sebab itu, saya mendukung wacana tersebut oleh BPJS," kata Rio Priambodo pada Tempo.co, Senin, 2 Januari 2023.

Dia berharap pemberlakuan kebijakan tersebut diberi payung hukum agar memberikan kepastian bagi konsumen. "Sehingga nanti tidak menjadi simpang siur di lapangan apakah ini dicover atau tidak," sambung Rio, sapaannya.

Ia melanjutkan, selama ini Covid-19 dicover oleh negara. Namun, lanjut dia, PPKM kan sudah berhenti tapi bagaimana jika ada orang yang terkena Covid-19?

Advertising
Advertising

Selanjutnya: nasib yang tidak punya BPJS Kesehatan tapi terkena Covid-19 ...

<!--more-->

"Oleh sebab itu, kalau memang ini dialihkan oleh BPJS, saya pikir dengan Permenkes No 59 Th 2016, ada peluang dari pemerintah untuk meng-cover melalui BPJS. Tetapi, agar ada kepastian hukum maka saya pikir harus dibuat satu payung hukum atau regulasi yang menetapkan bahwa Covid-19 bukan emerging tertentu yang memang dicover oleh BPJS Kesehatan, sehingga BPJS sebagai operator juga mempunyai dasar hukum yang kuat dalam hal meng-cover itu," papar Rio.

Selain itu, Rio mengatakan pemerintah harus memberikan perhatian khusus ihwal orang yang tidak punya BPJS Kesehatan tapi terkena Covid-19. Menurut dia, pemerintah harus mendeteksi orang-orang yang belum mempunyai BPJS Kesehatan sehingga tidak ada lagi alasan masyarakat tidak bisa berobat ketika Covid-19.

"Oleh sebab itu, dengan kemudahan di era digital, saya pikir ini bukan suatu langkah yang menyulitkan bagi konsumen maupun pemerintah untuk tidak meng-cover masyarakat yang belum mempunyai BPJS. Kalau memang belum punya BPJS, saya pikir buat saja. Selama ini kan bisa digital," tutur Rio.

Terakhir, ia menuturkan pemerintah harus mengetahui mana daerah yang belum tercapai 100 persen BPJS Kesehatan sehingga bisa diantisipasi dan diakselerasi.

Dilansir dari Tempo, Jumat, 30 Desember 2022, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut setelah menurunnya status Covid-19 menjadi endemi dan seiring dengan penyebaran virus yang relatif melandai, maka membuat BPJS Kesehatan berkewajiban menanggung klaim pasien Covid-19.

Ia menjelaskan, nanti perhitungan biaya perawatan pasien Covid-19 saat statusnya endemi akan mengacu pada Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs). Mekanismenya pun sesuai dengan proses klaim BPJS Kesehatan pada umumnya.

“Tentu pembayaran memakai INA-CBGs berdasarkan kelompok diagnosisnya apa,” ujar Ghufron.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

12 jam lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

22 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

25 hari lalu

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akmil TNI Buka Sampai 20 April 2024, Berikut 19 Syarat yang Harus Dipenuhi

26 hari lalu

Pendaftaran Taruna Akmil TNI Buka Sampai 20 April 2024, Berikut 19 Syarat yang Harus Dipenuhi

Rekrutmen terbuka pendaftaran Taruna Akmil diadakan TNI hingga 20 April 2024. Apa saja syarat yang harus dipenuhi dan daftar ulangnya.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

30 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.

Baca Selengkapnya

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

30 hari lalu

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

31 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.

Baca Selengkapnya