Zulhas Soal Bahan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru: Stok Tersedia, Harga Stabil
Reporter
magang_merdeka
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 8 Desember 2022 23:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas memastikan ketersediaan stok dan harga bahan pokok menjelang hari Natal dan Tahun Baru di retail modern. Hal ini disampaikannya usai memantau ketersediaan stok dan hargadi Hypemart Puri Indah, Jakarta Barat, Kamis, 8 Desember 2022.
“Harga ayam turun, ada naik sedikit misalnya telur. Beras Bulog sama, tidak ada perubahan, cabai rawit mahal sedikit tetapi cabai keriting harganya tetap. Tapi secara keseluruhan stoknya tersedia, harga stabil,” kata Zulhas.
Baca: Importir Buah Tropis Mengeluh Kesulitan Izin, Zulhas: Ngapain Jauh-jauh, di Dalam Negeri Ada
Ia bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Satgas Pangan, Perum Bulog, ID FOOD, Asosiasi, dan Pemda Jakarta melakukan kunjungan dalam rangka monitoring ketersediaan dan harga pangan menjelang akhir tahun.
Dari kunjungannya itu, kata Zulhas, didapati harga beras premium sekitar Rp 64.000 per 5 kg, artinya sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.800 per kg. Begitu juga harga gula pasir sekitar Rp 13.000 hingga 13.500 per kg, masih sesuai HET.
Semua stok pangan aman
Sementara Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, turut melaporkan semua stok dalam kondisi aman. “Seperti yang kita sampaikan bahwa stok hari ini sampai dengan jelang Nataru, ada,” ucapnya.
Ia menyebut harga relatif stabil, namun terdapat beberapa kenaikan sedikit karena pengaruh permintaan, ada pula yang mengalami penurunan.
Tentang penurunan harga ayam, menurut Arief, hal tersebut terjadi karena stok yang melimpah. Dengan begitu, Arief meminta holding pangan BUMN, seperti PT RNI, untuk menyerap kelebihan stok tersebut dalam bentuk beku.
Selanjutnya: "Kalau harga ayam terlalu rendah, kita ..."
<!--more-->
Cara jaga harga ayam tak jeblok
“Jadi kalo harga ayam terlalu rendah, kita imbau live bird-nya diserap oleh teman kita BUMN, kita bisa simpan dalam bentuk frozen, jadi kita bantu peternak ayam,” tuturnya.
Adapun untuk harga yang naik yakni telur ayam, menurut Arief, karena memang sifat produksinya tidak bisa langsung dipacu atau dipercepat. “Apabila tiba-tiba ada lonjakan permintaan tanpa persiapan stok dan suplai yang memadai maka otomatis akan mengerek harga di pasar,” ucapnya.
Sementara untuk produk daging ruminansia, Arief menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan alternatif jenis daging.
Misalnya, daging yang dilepas oleh Bulog itu daging kerbau harganya Rp 80.000 per kg, selain itu tersedia juga daging frozen dengan harga yang sedikit lebih tinggi, serta daging segar dingin atau chill.
“Jadi silahkan saja masyarakat bisa memilih daging yang mana yang mau dibeli, yang kita pastikan adalah ketersediaan dan alternatif harga supaya bisa terjangkau,” ucap Arief lebih jauh soal harga bahan pokok menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru tersebut.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: Harga Garam Naik, Mendag Sebut RI Terlalu Banyak Impor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.