Alokasi Anggaran KUR Tahun Depan Naik jadi Rp 450 Triliun, Airlangga: Ekonomi Domestik Perlu Dijaga

Sabtu, 3 Desember 2022 08:24 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pandangannya dalam sesi pleno VII B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin 14 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menetapkan anggaran untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 450 triliun pada tahun 2023. Angka tersebut naik dari anggaran tahun 2022 yang sebesar Rp 373 triliun.

“Di tengah situasi seperti ini, ekonomi domestik perlu dijaga. Dan untuk menjaga ekonomi domestik, ekonomi kelas menengah dibangkitkan. Oleh karena itu pemerintah membuat kebijakan terkait KUR,” ujar Airlangga kepada wartawan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

Baca: Pemerintah Tambah Subsidi Bunga 3 Persen untuk Penyaluran KUR Sektor Pertanian

Airlangga menjelaskan, pada tahun depan kredit super mikro bakal dikenakan suku bunga sebesar 3 persen untuk plafon di bawah Rp 10 juta. Sedangkan KUR dengan plafon Rp 10 juta sampai RP 500 juta bakal dikenakan bunga 6 persen untuk penerima pertama, 7 persen untuk penerima perpanjangan, serta 8 persen untuk perpanjangan ketiga.

Kebijakan tersebut telah didukung Otoritas Jasa Keungan (OJK) yang telah menerbitkan regulasi restrukturisasi kredit hingga tahun 2024.

Advertising
Advertising

“Bapak Presiden juga menargetkan kredit untuk kelas menengah yang besarnya antara Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar itu sekarang rata-rata setiap tahun 20 persen dari jumlah kredit atau sekitar Rp 1.200, maka tahun 2024 harus naik menjadi Rp 1.800 triliun,” ujar Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga pernah menyebutkan dilanjutkannya program subsidi bunga KUR sebesar 3 persen untuk segmen usaha super mikro ini sebagai bantalan bagi masyarakat rentan, terutama dalam menghadapi risiko perlambatan ekonomi pada tahun depan.

Selanjutnya: “Pemerintah menurunkan suku bunga..."

<!--more-->

“Pemerintah menurunkan tingkat suku bunga KUR Super Mikro menjadi 3 persen demi menghadapi resiko stagflasi serta wujud keberpihakan kepada pekerja terkena PHK dan ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, pada akhir November lalu.

Pemerintah juga kembali menetapkan penyaluran KUR pada sektor produksi sebesar 60 persen, serta kembali membatasi total akumulasi plafon KUR Kecil menjadi maksimal Rp 500 juta.

Hal ini didasari semakin membaiknya kondisi perekonomian nasional. Oleh sebab itu, perlu ada penyesuaian terhadap kebijakan KUR terkait relaksasi yang diberikan kepada debitur.

Lebih jauh, pemerintah juga menetapkan suku bunga 3 persen untuk fitur skema kredit Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dengan plafon maksimal Rp 2 miliar dan tidak dapat dinikmati berulang. Selain itu, untuk kredit Alsintan, uang muka diturunkan dari 30 persen menjadi 5–10 persen.

Penyesuaian terhadap besaran plafon KUR juga akan dilakukan dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR yang telah ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp 40,94 triliun.

RIRI RAHAYU | BISNIS

Baca juga: Anggaran KUR Pertanian 2023 Akan Ditambah Jadi Rp 100 T, Mentan: Terobosan Jokowi yang..

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

4 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya