TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang digelontorkan selama ini telah berhasil. Oleh karena itu, pemerintah akan menambah alokasi anggarannya tahun depan menjadi Rp 100 triliun.
Keberhasilan program KUR ini, kata Syahrul, telah diakui oleh Bank Dunia maupun lembaga dunia lainnya. "KUR yang memutar segalanya. Salah satu terobosan Presiden Jokowi yang membuat produktivitas pertanian tinggi. Harus kita lanjutkan ini," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Baca: Mentan: Kalau Harga Beras dan Jagung Tak Bersahabat, Potong Semua Pohon Sagu
Kecilnya rasio kredit macet KUR selama ini, menurut dia, juga menunjukkan tak ada masalah berarti dalam penyaluran dan pengembalian kredit. Mentan menilai kredit macet KUR pertanian masih di kisaran 0,03 persen dan sangat signifikan dalam menggenjot produktivitas sektor pertanian.
Kenaikan nilai anggaran KUR untuk sektor pertanian juga diperlukan karena sektor tersebut tak hanya mempengaruhi bagaimana pemenuhan kebutuhan makanan, tetapi juga kesehatan dan lapangan kerja. Pertanian itu, kata Syahrul, juga berperan penting karena menghidupi industri dan memutar ekonomi.
"Pertanian itu harus lebih maju dan lebih memandirikan dirinya dan bangsanya. Artinya apa, pertanian itu harus ada yang menanamnya, ada yang mengolahnya dan ada yang memasarkanya," kata Syahrul.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya manyatakan target penyaluran KUR tahun 2023 akan naik menjadi Rp 460 triliun. Angka ini lebih besar Rp 373 triliun ketimbang target tahun ini.
Airlangga menjelaskan KUR selama ini memiliki plafon sampai Rp 500 juta. “Selama ini hanya sekitar 20 persen atau Rp1.200 triliun sudah lima tahun, ini akan dinaikkan plafonnya menjadi Rp1.800 triliun di 2024, dengan demikian jumlahnya akan meningkat,” ujarnya.
RIANI SANUSI PUTRI | RIRI RAHAYU
Baca juga: Mentan Akan Tarik Penyuluh Pertanian di Bawah Koordinasi Kementan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.