TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah menambah subsidi bunga atau subsidi marjin untuk kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian sebesar 3 persen. Menurut Airlangga, pemerintah tengah mengambil langkah untuk meningkatkan pembiayaan pertanian, khususnya pengadaan alat sistem pertanian (alsintan), melalui program KUR tersebut.
"Sehingga petani dapat menggunakan fasilitas KUR untuk melakukan penyediaan alsintan dengan bunga sebesar 3 persen per tahun," ucapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Ia mengatakan strategi itu diperlukan untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan. Menurutnya, KUR yang diberikan khusus untuk penyediaan alsintan masih relatif kecil sehingga harus ditambah.
Menyitir data lima penyalur KUR, realisasi kredit taksi alsintan hingga September 2022 mencapai Rp 66,86 miliar. Kredit tersebut dikucurkan bagi 272 debitur.
Di sisi lain, penyaluran KUR pada 2021 menunjukkan kenaikan 42 persen (yoy) menjadi Rp 281,9 triliun. Angka tersebut setara dengan 98,9 persen dari target sebesar Rp 285 triliun dan diterima oleh 7,28 juta debitur.
Baca juga: Alasan Airlangga Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Bisa Tembus 5,2 Persen
Pertumbuhan KUR ini dianggap jauh di atas kredit perbankan dan UMKM. "Total kredit perbankan 5,2 persen, pertumbuhan kredit UMKM sebesar 3,67 persen pada 2021," tuturnya.
Hingga 30 September, ucap Airlangga, KUR tercatat disalurkan kepada 5,65 juta debitur dengan realisasi sebesar Rp 270,59 triliun. Angka itu setara dengan 72,51 persen dari target sebesar Rp 373,17 triliun.
Sementara itu, total outstanding KUR hingga 30 September 2022 adalah Rp 442 triliun. Penerima KUR mencapai 37,82 juta debitur dengan tingkat kredit macet atau non-performing loan (NPL) pada Agustus 2022 sebesar 1,27 persen.
Adapun berdasarkan jenis pembiayaannya, penyaluran KUR pada 2022 dilakukan untuk KUR Super Mikro sebesar 1,78 persen; KUR Mikro sebesar 65,79 persen; KUR Kecil sebesar 32,43 perse; dan KUR Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebesar 0,0071 persen.
Seiring dengan meningkatnya jumlah debitur dan tumbuhnya sektor pertanian, Airlangga mengungkapkan penyaluran KUR Pertanian pun naik. Pada 2021, penyaluran KUR Pertanian terdongkrak sebesar 45,9 persen (yoy) menjadi R p84,5 triliun dengan total debitur sebanyak 2,5 juta orang.
Sedangkan penyaluran KUR Pertanian hingga 30 September 2022 telah terealisasi Rp 84,5 triliun dan diberikan kepada 2,1 juta debitur dengan NPL yang relatif rendah, yakni 0,82 persen. Sementara itu, posisi outstanding-nya Rp 120,5 triliun.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Airlangga Beberkan Cara RI Kejar Target Pemulihan Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sin