Gempa Cianjur, Klaim Asuransi Berpotensi Mencapai Rp 38,4 Triliun
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 24 November 2022 13:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Cianjur berkekuatan magnitudo (M) 5,6 pada Senin lalu, 21 November 2022, telah menyebabkan kerusakan tak sedikit bangunan dan infrastruktur serta menyebabkan ratusan nyawa meninggal. Kejadian tersebut kembali mengingatkan pentingnya masyarakat memiliki asuransi bencana alam, salah satunya asuransi gempa bumi.
Direktur Teknik PT Reasuransi Maipark Indonesia Heddy Agus Pritasa memperkirakan potensi klaim yang harus dibayarkan perusahaan asuransi umum atas gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, mencapai Rp 38,4 triliun dengan 5.516 sebaran risiko. Angka itu didapat dari hasil modeling yang dilakukan perusahaan atas kekuatan gempa di Cianjur sebesar 5,6 M berada pada rentang rasio kekuatan Modified Mercalli Intensity (MMI) III-VII.
Baca: Xi Jinping Sampaikan Duka Cita ke Jokowi Atas Gempa Cianjur, Cina Siapkan Bantuan
Perusahaan yang menspesialisasikan dalam asuransi terhadap gempa bumi dan risiko tertentu itu menyebutkan dalam modeling yang dilakukan, didapat total nilai tertanggung asuransi dalam daerah yang merasakan guncangan gempa dalam rasio MMI di Cianjur bisa mencapai Rp 1.601 triliun. Jumlah itu mencakup 148.245 risiko.
Nilai kerugian masih dinamis
Adapun angka kerugian itu sifatnya masih dinamis karena kerusakan tiap objek yang ditanggung akan berbeda usai penelitian. Jika ditelisik lebih jauh, mayoritas bangunan yang diasuransikan di Cianjur tersebut terdiri dari bangunan komersial dan industrial, terutama bangunan pabrik.
Terpisah, Direktur PT Asuransi Sinar Mas Dumasi M. Samosir berharap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan atas risiko gempa bumi. Apalagi letak geografis Indonesia merupakan titik bertemunya tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik atau dikenal sebagai Ring of Fire.
“Asuransi gempa bumi dapat menjadi proteksi untuk mengurangi kerugian keuangan akibat terjadinya gempa bumi,” kata Dumasi ketika dihubungi, Rabu, 23 November 2022.
Asuransi gempa bumi, menurut dia, adalah perluasan jaminan untuk asuransi kebakaran bangunan, baik untuk bangunan rumah tinggal maupun untuk bisnis.
Selanjutnya: Untuk rumah tinggal, Asuransi Sinar Mas...
<!--more-->
Untuk rumah tinggal, Asuransi Sinar Mas punya produk asuransi Simas Rumah Hemat ++ yang memberikan perlindungan lengkap untuk proteksi keuangan jika terjadi kerugian akibat hal-hal yang tidak terduga atas rumah.
Senada, Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. Tatang Nur Hidayat menyatakan Indonesia sebagai negara yang mempunya risiko gempa bumi dan letusan gunung api yang cukup tinggi secara tidak langsung membuat asuransi atas risiko gempa bumi menjadi hal yang sangat penting.
Jakarta tak lepas dari risiko
“Tidak terkecuali dengan wilayah DKI jakarta," ujar Tatang. "Kita mengetahui adanya potensi gempa baik dari sesar yang memang melewati daerah DKI maupun dampak dari kejadian di sekitar, seperti Cianjur dan Sukabumi."
Sementara itu, Head of Public Relation, Marcomm & Event Asuransi Astra Laurentius Iwan Pranoto menyebutkan asuransi kendaraan bermotor juga dapat melindungi kerugian akibat kerusakan yang disebabkan bencana alam, seperti gempa bumi.
Namun sebelumnya, kata Iwan, pemegang polis harus terlebih dahulu memperluas jaminan asuransinya. Sebab, terdapat dua jenis pertanggungan yang bisa dipilih untuk melindungi kendaraan, yaitu comprehensive dan total loss only (TLO). Untuk bencana alam gempa bumi, Asuransi Astra melalui Asuransi Garda Oto menyediakan perluasan jaminan tersebut.
Dengan adanya perluasan jaminan asuransi itu, kata Iwan, maka perusahaan asuransi dapat meng-cover bencana alam yang tidak diinginkan. “Kalau jaminannya (kendaraan bermotor) hanya comprehensive dan TLO, maka bisa ditambahkan perluasan jaminan. Tapi, kalau sudah ada kejadian (gempa bumi), tapi baru diperluas jaminan, itu nggak bisa,” ucapnya.
BISNIS
Baca juga: PUPR Bangun Ulang Rumah Warga hingga Perkantoran yang Runtuh karena Gempa Cianjur
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini .