RI dan Cina Teken Kerja Sama di Ekonomi Digital, Mulai dari Kota Pintar, E-Commerce hingga...
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 November 2022 10:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menandatangani naskah kesepahaman atau MoU dengan Menteri Perdagangan Cina (RRT) Wang Wentao di sektor ekonomi digital. Kolaborasi itu mengatur kerangka kerja dan forum dalam pembahasan kerja sama ekonomi digital antara kedua negara.
“Lingkup kerja sama dalam MoU tersebut mencakup kerja sama yang terbuka,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dikutip dari laman resminya pada Kamis, 17 November 2022.
Sektor ekonomi digital yang dikerjasamakan
Nota kesepahaman itu di antaranya berisi kesepakatan kerja sama eksplorasi peluang bisnis digital, percepatan transformasi digital semua sektor, dan pembangunan infrastruktur digital.
Selain itu, ada kerja sama kota pintar, e-commerce, inovasi teknologi digital, serta pengembangan format dan model bisnis baru seperti telemedicine, logistik, dan juga lainnya.
Baca: 5 Kerja Sama Bilateral RI-Cina Diteken, Ada Momen Jokowi Sapa Xi Jinping 'Kakak Besar'
Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital. Pada tahun 2021 terdapat 21 juta konsumen ekonomi digital di Indonesia dengan pertumbuhan yang meningkat signifikan, terutama di wilayah pedesaan. Tercatat 72 persen konsumen ekonomi digital baru ada di wilayah pedesaan.
Selain itu, Indonesia juga memiliki tingkat pemanfaatan ekonomi digital yang tinggi, dengan 98 persen pedagang telah menggunakan pembayaran digital dan 59 persen memanfaatkan pembiayaan digital.
Susiwijono menjelaskan Kemenko Perekonomian Indonesia dan Kementerian Perdagangan Cina juga akan mengembangkan kerja sama pertukaran informasi dan penelitian bersama tentang ekonomi digital. Mulai dari pertukaran pengetahuan, keahlian, dan praktik terbaik dari keduanya di bidang strategi, kebijakan, regulasi, aturan dan standar ekonomi digital, serta fasilitasi investasi.
“Dan meneliti untuk mengidentifikasi prioritas kerja sama investasi dalam ekonomi digital pada format dan model bisnis baru,” kata dia.
Selanjutnya: Kedua negara juga akan mengembangkan ...
<!--more-->
Selain itu, kedua negara juga akan mengembangkan kerja sama dalam mempromosikan eksplorasi bersama antara perusahaan kedua negara. Mulai integrasi teknologi interaktif cerdas, sirkulasi komersial, transportasi, bisnis, keuangan digital, hingga kesehatan digital.
Tujuannya untuk mengembangkan format dan model bisnis baru seperti pariwisata virtual, telemedicine, telecommuting, pendidikan daring.
Dampak ke kerja sama bilateral
Dengan begitu, kata Susiwijono, kerja sama ini akan memberikan dorongan baru ke dalam kerja sama bilateral dalam ekonomi digital.
“Indonesia dan Cina juga sepakat mendorong pemerintah, universitas, lembaga penelitian dan perusahaan untuk melaksanakan program pelatihan bersama, pertemuan dan seminar di bidang ekonomi digital,” ucap dia.
Menurut dia, MoU tersebut merupakan salah satu deliverables kongkret dari kerja sama sesama anggota G20. Cakupan kerja sama tidak hanya meliputi sektor pemerintah, tapi juga pihak swasta kedua negara yang diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi digital domestik masing-masing.
“Adanya MoU tersebut diharapkan dapat mendorong Indonesia dan Cina tumbuh bersama menjadi raksasa ekonomi digital dunia di masa depan,” tutur Susiwijono.
Baca juga: G20 Sepakat Bantu Negara Miskin Rp 1.200 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini