Sepekan Bisnis: Hary Tanoe Sebut TV Digital Rugikan Warga, Sektor Tahan Banting Resesi 2023
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 7 November 2022 07:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis selama sepekan terakhir hingga Ahad, 6 November 2022, dimulai dari pernyataan Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe soal warga miskin yang akan dirugikan akibat kebijakan migrasi tv digital.
Berikutnya ada berita tentang pro kontra pernyataan Menteri Mahfud MD dan Hary Tanoe soal suntik mati tv analog. Lalu ada berita daftar tambahan 65 obat sirup yang aman dikonsumsi dan tiga sektor yang diperkirakan tahan banting hadapi resesi 2023, serta alasan Indonesia hingga kini belum menjadi bagian dari 28 negara yang antre meminta bantuan IMF.
Kelima berita itu termasuk paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co selama sepekan terakhir. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Hary Tanoe Sebut TV Digital Rugikan Warga Miskin, Kominfo: 99,3 Persen Set Top Box Sudah Dibagikan
Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe menyebutkan kebijakan migrasi siaran TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) hanya akan merugikan mayoritas warga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek. Sebab, dengan begitu, warga tak bisa menikmati siaran televisi tanpa set top box (STB).
"Diperkirakan 60 persen masyarakat di Jabodetabek tidak bisa lagi menikmati siaran televisi secara analog, kecuali membeli set top box baru atau mengganti televisi digital atau berlangganan TV parabola," ucap Hary Tanoe lewat postingan di akun Instagram resminya yang terverifikasi
@hary.tanoesoedibjo, Jumat, 4 November 2022.
Lewat surat terbuka yang diunggah di media sosial itu juga, Hary Tanoe menyebutkan hanya segelintir pihak yang bakal sangat diuntungkan oleh kebijakan migrasi ke televisi digital, yakni pabrik atau penjual STB, karena barang dagangannya pasti laku keras. "Sebaliknya, yang dirugikan adalah masyarakat yang masih menggunakan TV analog yang pada umumnya rakyat kecil," katanya.
Simak lebih jauh tentang Hary Tanoe di sini.
<!--more-->
2. Daftar Terbaru Tambahan 65 Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM, Kini Total Ada 198 Obat
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada hari ini mengumumkan tambahan 65 obat sirup yang aman dikonsumsi karena tidak mengandung bahan pelarut yang dikaitkan dengan pemicu gagal ginjal akut pada anak seperti dietilen glikol (DE) dan etilen glikol (EG).
Dengan begitu, 65 obat tersebut menambah daftar berisi 133 obat sirup yang sebelumnya dirilis BPOM sebagai obat yang aman dikonsumsi sesuai aturan pakai. Total saag ini berarti ada 198 obat sirup yang BOPM nyatakan aman.
Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan sebanyak 198 daftar obat sirup itu tak mengandung propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin atau gliserol. Empat larutan tersebut dikaitkan dengan pemicu gagal ginjal akut pada anak.
Simak lebih jauh tentang obat sirup di sini.
3. Sederet Pro Kontra Migrasi TV Digital antara Mahfud MD dan Hary Tanoe
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo resmi menghentikan siaran TV analog atau analog switch off (ASO) untuk migrasi ke TV digital pada Rabu, 2 November 2022, pukul 24.00. ASO berlaku di 222 titik, termasuk di Jabodetabek. Rencananya, ASO diterapkan secara nasional secara bertahap hingga mencapai 514 titik.
Kendati demikian, pro kontra terjadi di antara kubu pemerintah dan lembaga penyiaran swasta. Sederet perbedaan pendapat melibatkan Menko Polhukam Mahfud MD dan Bos MNC Group Hary Tanoesodibjo atau Hary Tanoe.
Simak lebih jauh tentang tv analog di sini.
<!--more-->
4. Sektor yang Diprediksi Bakal Tahan Banting Hadapi Resesi 2023
Perekenomian dunia yang kian tak menentu menyebabkan berbagai isu terkait ancaman resesi 2023 mendatang.
Walaupun krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 sudah dapat ditangani dengan baik, namun dampaknya masih terasa menjadi gejolak ekonomi global. Berikut beberapa sektor yang diperkirakan tahan banting hadapi resesi 2023.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan salah satu sektor usaha yang paling bisa bertahan di tengah resesi 2023 ialah kosmetik atau perawatan tubuh.
Simak lebih jauh tentang resesi 2023 di sini.
5. IMF Beberkan Alasan Indonesia Tidak Masuk Daftar 28 Negara yang Antre Minta Bantuan
Dana Moneter Internasional atau IMF memastikan Indonesia hingga kini belum menjadi bagian dari 28 negara yang antre meminta bantuan pendanaan untuk menghadapi tekanan eksternal saat ini. Ketahanan cadangan devisa hingga kesehatan fiskal menjadi indikator utama.
Ekonom senior IMF untuk Asia dan Pasifik Yan Carriere-Swallow menjelaskan, ketahanan eksternal Indonesia itu terjaga karena manajemen ekonomi Indonesia saat ini sudah sangat membaik, terutama dipengaruhi konsolidasi fiskal yang telah pemerintah jalankan selama ini, serta penyesuaian kebijakan moneter yang telah ditempuh.
"Kami pikir semua itu akan membantu Indonesia menjaga stabilitasnya, jadi kami pikir Indonesia belum membutuhkan bantuan dari IMF meski IMF akan selalu ada untuk membantu para anggotanya," kata Yan Carriere-Swallow saat berkunjung ke kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Selasa, 1 November 2022.
Simak lebih jauh tentang IMF di sini.