Terpopuler: Menperin Soal EG dan DEG di Obat Sirup, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Gelap Makin Pekat
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 23 Oktober 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Sabtu, 22 Oktober 2022, dimulai dari pernyataan Menteri Perindustrian menanggapi temuan EG dan DEG di obat sirup.
Berikutnya ada berita soal Sri Mulyani yang mengutip pernyataan IMF soal kondisi perekonomian global dan lowongan kerja terbaru di Bank Indonesia. Lalu ada berita tentang hiperinflasi yang terjadi ketika BI tak lagi independen dan PHK yang dilakukan Grab usai menutup CloudKitchen.
Kelima berita tersebut terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisni Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending itu.
1. Temuan EG dan DEG di Obat Sirup, Menperin: Cemaran, Bukan Bahan Tambahan pada Proses Produksi
Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan temuan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di obat sirup merupakan cemaran dan bukan sebagai bahan baku tambahan.
Hal tersebut, kata Agus, adalah dari hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Adapun cemaran kedua zat itu adalah kejadian yang tidak diharapkan oleh industri farmasi.
"Dari hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kedua zat tersebut merupakan cemaran dan bukan sebagai bahan baku tambahan yang digunakan pada formulasi dan proses produksi obat sirop," kata Agus dalam keterangan resmi, Jumat, 21 Oktober 2022.
Simak lebih jauh tentang Menperin di sini.
<!--more-->
2. Sri Mulyani Kutip IMF Soal Ekonomi Global Gelap dan Makin Pekat: Risiko yang Bisa Kita Atasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menyatakan bahwa perekonomian global sedang melambat. "Kalau menggunakan bahasa IMF itu adalah gelap dan gelapnya makin pekat,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Oktober 2022, Jumat, 21 Oktober 2022.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan kondisi gelapnya perekonomian global tersebut terlihat dari masih tingginya laju inflasi di berbagai negara. Hal itu yang kemudian mendorong pengetatan kebijakan moneter di banyak negara serta berpotensi meningkatkan cost of fund dan lebih ketatnya likuiditas global.
Tak hanya itu, menurut Sri Mulyani, perlambatan juga tercermin dari harga komoditas global yang masih berfluktuasi dan penuh ketidakpastian. Hal ini makin diperparah dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang masih berkepanjangan.
Simak lebih jauh tentang Sri Mulyani di sini.
3. Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Hingga S3, untuk Posisi Apa Saja?
Bank Indonesia (BI) membuka lowongan kerja lewat jalur Pro Hire. Lowongan pekerjaan ini dibuka hingga hari Senin pekan depan, 24 Oktober 2022.
"Bank Indonesia melakukan pembukaan rekrutmen SDM melalui jalur Pro Hire," seperti dikutip dari pengumuman di akun Instagram @bank_indonesia pada Senin, 17 Oktober 2022.
Dalam proses rekrutmen Pro Hire kali ini, terdapat enam bidang pekerjaan yang dibuka lowongannya oleh Bank Indonesia. Keenam bidang pekerjaan tersebut meliputi ekonomi syariah, perpajakan, pasar keuangan, logistik dan konstruksi, sistem pembayaran dan teknologi informasi.
Simak lebih jauh tentang Bank Indonesia di sini.
<!--more-->
4. Politikus Bisa Jadi Gubernur BI, Ekonom Ingatkan Hiperinflasi 635,26 Persen Akibat Bank Sentral Tak Independen
Rancangan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan atau RUU P2SK kembali menjadi sorotan karena masih menghilangkan pasal 47 C Undang-undang tentang Bank Indonesia (BI). Melalui omnibus law sektor keuangan ini, jajaran dewan gubernur BI tak lagi diharamkan diisi oleh pengurus dan atau anggota partai politik.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia (Core) Mohammad Faisal menilai, penghapusan ketentuan itu akan berimplikasi buruk pada stabilitas moneter dan ekonomi di Tanah Air nantinya. Sebab, BI sebagai otoritas moneter tidak lagi bisa independen menjalankan mandatnya menjaga makro ekonomi nasional.
"Jelas implikasinya akan sangat sangat buruk. Karena artinya independensi bank sentral itu sudah bisa diintervensi secara politik," kata Faisal saat dihubungi, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Simak lebih jauh tentang Gubernur BI di sini.
5. Grab Tutup CloudKitchen, Sejumlah Karyawan Kena PHK
Perusahaan ride hailing Grab akan menutup CloudKitchen pada akhir tahun nanti. Grab Indonesia mengkonfirmasi sejumlah karyawan yang bekerja pada divisi tersebut bakal terimbas pemutusan hubungan kerja atau PHK.
"Situasi ini memaksa kami untuk mengambil keputusan sulit untuk tidak melanjutkan operasi GrabKitchen di Indonesia, efektif mulai 19 Desember 2022," ujar Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber seperti dikutip Bisnis, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Mayang memastikan karyawan yang terimbas PHK akan memperoleh kompensasi tambahan di luar kompensasi wajib. Kompensasi tambahan ini dihitung berdasarkan iktikad baik atau goodwill payment dengan jumlah sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Simak lebih jauh tentang Grab di sini.