Aliansi Petani Prediksi Stok Beras Turun 30 Persen pada 2023: Mau Gak Mau Pasti Impor

Sabtu, 22 Oktober 2022 05:00 WIB

Sejumlah petani memanen padi di desa Nglaban, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin, 22 Maret 2021. Pemerintah Indonesia dan Thailand segera menandatangani kerjasama perjanjian impor beras 1 juta ton pada akhir Maret ini, sedangkan menurut data Kementerian Pertanian prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok periode Januari-Mei 2021 neraca pangan pokok, khususnya untuk komoditas beras dalam keadaan cukup diperkirakan surplus di atas kurang lebih 12 juta ton stok beras, pada akhir 2020 sebesar 7,38 juta ton. Sementara perkiraan produksi beras dalam negeri 2021 sebesar 17,51 juta ton. Sehingga, jumlahnya menjadi sekitar 24,9 juta ton. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin menilai saat ini stok beras domestik sangat tidak aman. Ia menyebutkan cadangan beras pemerintah hanya 2 juta ton, sementara faktor cuaca ke depan akan terus menggerus hasil panen petani.

"Kalau dilihat dari luasan lahan panen yang setiap tahun berkurang, faktor iklim yang berdampak pada produktifitas, mau gak mau pasti akan impor di tahun depan," ujarnya saat ditemui di Hotel Four Points, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Oktober 2022.

Ia menjelaskan saat ini sedang terjadi fenomena La Nina dan pada Januari akan ada fenomena El Nino. Alhasil, gagal panen di pesisir selatan akan menimbulkan penurunan produksi. Nuruddin memperkirakan penurunannya bisa mencapai 30 persen dari total 50 juta ton gabah kering panen (GKP).

Karena itu, ia berharap Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Badan Pusat Statistik segera berkoordinasi dan memutuskan apakah langkah mengimpor beras akan dipilih sebagai solusi. Jika tidak, ia memprediksi akan semakin banyak kasus penyelundupan impor di tahun depan.

"Mending diformulasi supaya enggak ada impor selundupan. Jujur saja bahwa ada faktor iklim menurunkan produktivitas padi secara nasional," tuturnya.

Advertising
Advertising

Situasi pasokan dan harga beras sekarang memang dalam keadaan sulit. Ia mengungkapkan di satu sisi, petani sedang menikmati harga gabah yang tinggi, tetapi di sisi lainnya, konsumen tertekan karena pasokan yang terbatas akan berdampak pada kenaikan harga hingga krisis pangan.

Meski impor dapat menjadi pilihan, menurut Nuruddin, akan sulit mencari negara yang bersedia mengimpor beras. Sebab, masing-masing negara cenderung mengamankan stok domestik demi menjaga ketahanan pangan mereka.

"Sekarang negara mana yang masih mengizinkan impor. Thailand, Vietnam, Cina, India, kan lagi krisis pangan juga ini," kata Nuruddin.

Alternatif lainnya yang bisa dilakukan pemerintah adalah mendorong diversifikasi tanaman pangan lain. Sebelumnya, pemerintah juga telah menggenjot produksi sorgum sebagai subtitusi gandum dan beras. Tetapi ia menilai langkah itu akan sulit dan tak efektif.

"Itu kan namanya transformasi struktur pangan. Tidak mudah meminta orang yang makan beras beralih ke sorgum," tuturnya.

Ia menyarankan agar pemerintah menyiapkan strategi dari pengembangan benih yang tahan terhadap perubahan iklim. Sehingga diharapkan hasil panen petani bisa meningkat dan pasokan domestik tetap terjaga.

Baca Juga: Panggil Menteri Ekonomi ke Istana, Jokowi: Kenapa Harga Beras Naik?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

4 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya