Kejar Target Kemiskinan Ekstrem 0 Persen, Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Bansos Sudah 71,8 Persen

Jumat, 21 Oktober 2022 22:12 WIB

Warga tengah beraktifitas di depan rumah mereka di pinggiran rel kereta kawasan Kampung Bandan, Jakarta, Kamis 30 Juni 2022. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Inpres ini diterbitkan untuk mencapai target untuk menghapus kemiskinan ekstrem pada 2024. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dalam rangka mengurangi kemiskinan ekstrem, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sudah terealisasi 71,8 persen dari kementerian dan lembaga.

"Ini adalah target dari kemiskinan ekstrem yang kita harapkan akan mencapai 0 persen pada 2024," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Sri Mulyani mengatakan capaian penurunan kemiskinan ekstrem per Maret 2022 sudah turun menjadi 2,04 persen dari sebelumnya sebesar 2,14 persen pada 2021.

Ia mengklaim program untuk menurunkan kemiskinan ekstrem itu telah menjadi prioritas penting pemerintah. Tujuannya, supaya pemulihan ekonomi tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tapi juga melihat dari sisi kesejahteraan masyarakat.

Pada 2022, bantuan sosial diberikan melalui kemensos sebesar 6,19 triliun. Penerima dana bansos itu sebanyak 20,65 juta KPM. Kemudian anggaran bantuan langsung tunai (BLT) terealisasi sebesar Rp 20,28 triliun, disalurkan kepada 7,49 juta KPM.

Advertising
Advertising

Adapun anggaran APBN 2021 yang sudah terealisasi berbentuk bantuan sosial Rp 1,05 triliun dari Kementerian Sosial. Bansos tersebut telah disalurkan kepada 1,16 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Anggaran disalurkan di 35 kabupaten prioritas.

Lalu BLT Desa pada 2021 terealisasi sebesar 18,97 triliun yang disalurkan kepada 5,57 KPM. Pemerintah juga memberikan tambahan BLT Desa sebesar Rp239,98 miliar kepada 266 miliar KPM. Anggaran ini juga disalurkan di 35 kabupaten prioritas.

Langkah pemerintah selanjutnya, tutur Sri Mulyani, adalah percepatan pembangunan berbasis. Ditambah sinkronisasi data terpadu untuk penyaluran seluruh bantuan dari pemerintah, baik bansos, bantuan pemerintah, maupun subsidi.

"Langkah-langkah itu saat ini pun sudah diinisiasi melalui registrasi sosial ekonomi," ucapnya.

Baca Juga: Hari Pangan Sedunia, SPI Soroti Kemiskinan Petani di Pedesaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

37 menit lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 jam lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

4 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

1 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

1 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

2 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

2 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya