TEMPO.CO, Jakarta - Di Hari Pangan Sedunia tahun ini, Serikat Petani Indonesia (SPI) menyoroti kemiskinan di pedesaan, tempat bermukimnya para petani penegak kedaulatan pangan. Ketua Umum SPI, Henry Saragih berujar situasi pedesaan sangat mengkhawatirkan dan dapat memicu penyebab krisis pangan.
"Situasi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya faktor kepemilikan lahan, alih fungsi lahan, dan jumlah petani muda di pedesaan," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Ahad, 16 September 2022.
Ia merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2022. BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 26,16 juta jiwa atau sekitar 9,54 persen dari total penduduk. Jumlah penduduk miskin paling banyak tersebar di pedesaan, yakni 14,34 juta orang. Sementara di wilayah perkotaan, jumlah penduduk miskin mencapai 11,82 juta orang.
Baca: Hari Pangan Sedunia, Mentan Klaim RI Sudah Mencukupi Pangannya Sendiri Selama 3 Tahun
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2013 menyebutkan rasio gini ketimpangan kepemilikan lahan adalah 0,68 sementara Badan Pertanahan Nasional RI pada 2015 menyatakan bahwa indeks gini rasio penguasaan tanah mencapai 0,72.
"Artinya, 1 persen penduduk menguasai 72 persen tanah di Indonesia. Ketimpangan itu diakibatkan oleh dominasi penguasaan lahan yang dilakukan oleh perusahan industri yang umumnya perkebunan," ucap Henry.
Survei Pertanian Antar Sensus (Sutas) 2018 mencatat rumah tangga usaha pertanian (RTUP) pengguna lahan meningkat menjadi 27,2 juta dari 25,7 juta pada 2013. Sayangnya, kata dia, jumlah petani gurem yang mempunyai kepemilikan tanah di bawah 0,5 hektar juga mengalami peningkatan dalam Sutas 2018. Angka peningkatannya dari 14 juta pada 2013 menjadi 15,8 juta pada 2018.
Di sisi lain, menurut Henry, krisis regenerasi petani juga menjadi ancaman di masa depan. Sutas 2018 menunjukkan bahwa jumlah kelompok umur kepala rumah tangga petani di bawah 35 tahun juga menurun.
Ditambah alih fungsi lahan pertanian dan pangan di Indonesia semakin besar. Tahun 2019, SPI mencatat alih fungsi lahan pertanian sudah mencapai 150 ribu hektar. SPI memperkirakan pada 2045 lahan sawah Indonesia tinggal sekitar 5,1 juta hektar. Angka itu dari perkiraan lahan baku sawah saat ini sekitar 7,46 juta hektar berdasarkan data Badan Litbang Kementerian Pertanian.
"Bandingkan dengan luas tanaman lainnya, misalnya sawit yang jumlahnya mencapai 15,8 juta hektar versi BPS. Bahkan 20 juta hektar termasuk di kawasan hutan berdasarkan studi KPK," ucapnya.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Hari Pangan Sedunia 2022, FAO: 5 Negara akan Rawan Kelaparan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini