PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023
Reporter
Antara
Editor
Francisca Christy Rosana
Jumat, 14 Oktober 2022 16:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pembangunan infrastruktur untuk pasokan setrum proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kelar pada Juni 2023. Saat ini, pembangunan fisik sepur kilat yang dibangun konsorsium Kereta Cepat Indonesia China itu mencapai 88,8 persen.
"PLN mendukung penyelesaian proyek Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC), khususnya terkait pasokan listrik yang ditargetkan rampung pada Juni 2023," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan pers Humas PLN IUD Jawa Barat, Jumat.
Darmawan mengatakan PLN sedang merampungkan pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun, dan satu depo tegangan menengah. Kereta cepat dengan panjang lintasan 142 kilometer itu nantinya membutuhkan total daya 260 megavolt ampere (MVA).
Menurut Darmawan, saat ini sudah ada pekerjaan yang mencapai 100 persen atau rampung. Misalnya, penarikan saluran kabel tegangan menengah (SKTM) dari GI Rancaekek ke gardu KCJB dengan panjang 2 x 6.060 meter. Kemudian, kubikel PLN sudah terpasang di gardu dan pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 16 tower 4 CCT. Tapping T.06 jalur Gedebage-Ujung Berung Stringing juga telah kelar 100 persen.
Baca juga: Jokowi Ingin Kereta Cepat Jadi Penghubung ASEAN, Indef Sebut Mimpi Terlalu Tinggi
Sementara itu, beberapa pekerjaan lainnya sudah selesai 95 persen. "PLN siap mendukung pemerintah dalam upaya percepatan proyek KCIC yang akan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Jika instalasi KCIC sudah siap, kami pun siap melistrikinya," kata Darmawan.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 88,8 persen. Dia berharap kereta cepat Jakarta-Bandung ini dapat meningkatkan mobilisasi orang dan barang.
"Nanti ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian Kabupaten Bandung juga terjadi," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, untuk jangka panjang, pembangunan kereta cepat pertama di kawasan ASEAN ini akan meningkatkan konektivitas. Kereta cepat tersebut rencananya bakal terintegrasi dengan bandara atau bahkan pelabuhan.
ANTAR
Baca juga: Jokowi Sebut Kereta Cepat Tingkatkan Mobilitas Orang dan Barang, Ekonom Ingatkan Tarif Mahal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.