Rupiah Terus Melemah, Ekonom: Beban Bunga Utang Akan Meningkat Tajam Tahun Depan

Kamis, 22 September 2022 13:31 WIB

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya

TEMPO.CO, Jakarta -Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut pelemahan nilai rupiah berisiko memicu imported inflation, tambahan inflasi akibat selisih kurs, juga melemahkan daya beli kelompok menengah.

Bhima mengatakan larinya modal asing bisa menekan sektor keuangan dan mempersulit pembiayaan perusahaan di dalam negeri. Perbankan akan lebih berhati-hati. Padahal, lanjut Bhima, saat ini laju kredit perbankan sedang dalam tahap pemulihan.

“Pelemahan kurs rupiah yang berlanjut menjadi beban terhadap pembayaran bunga utang luar negeri. Beban bunga utang per tahun Rp 400 triliun, akan meningkat tajam tahun depan,” kata Bhima kepada Tempo, Kamis, 22 September 2022.

Ia melanjutkan faktor-faktor pelemahan kurs rupiah antara lain kekhawatiran terhadap keluarnya modal asing akibat kenaikan Fed rate sebesar 75 basis poin yang memicu investor mengalihkan aset yang berisiko ke safe haven. Kemudian indeks dollar yang menguat di atas level 111 atau naik year to date, menunjukkan instrumen investasi berbasis dolar sedang diminati.

Lebih lanjut, kata Bhima, Fed rate naik agresif untuk kendalikan inflasi justru mengindikasikan bahwa resesi ekonomi secara global akan terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan. Hal ini melemahkan prospek ekonomi negara berkembang. Kenaikan harga komoditas yang selama ini menopang kurs rupiah pun berakhir akibat ancaman resesi ekonomi menurunkan prospek permintaan komoditas, seperti batu bara dan sawit.

Advertising
Advertising

“Inflasi di Indonesia juga meningkat akibat harga BBM naik. Dan inflasi pangan cukup mengancam sementara BI belum agresif menaikkan suku bunga untuk mengimbangi inflasi yang tinggi,” ujar Bhima.

Baca Juga: Rupiah Melemah Dekati 15.000 per Dolar AS, Analis: Antisipasi The Fed yang Kian Agresif

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

19 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

2 hari lalu

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

Prabowo berjanji jika terpilih sebagai presiden, dia akan melaksanakan program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya