Maxim Beberkan Potongan 15 Persen dari Pengemudi Ojol: Itu Main Income Kita

Kamis, 15 September 2022 14:28 WIB

Ojek online Maxim. Foto : Maxim

TEMPO.CO, Jakarta - Business Development Manager Maxim Imam Mutamad Azhar menjelaskan soal potongan komisi pengemudi ojek online atau ojol sebesar 15 persen. Potongan itu diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 667 Tahun 2022 yang mulai diberlakukan pada Ahad pekan lalu, 11 September 2022.

“Sekali lagi, potongan ini adalah kalau di kami main income atau major income kita dari transaksi. Jadi, kalau enggak ada transaksi, otomatis kita enggak terima komisi dong. Itu komisi yang kita terima dari transaksi,” ujar Imam melalui sambungan telepon pada Kamis, 15 September 2022.

Iman juga menolak 15 persen itu disebut sebagai biaya sewa aplikasi. Menurut dia, lebih pas disebut sebagai potongan emisi. Dia menjelaskan potongan tersebut memang tidak ditampilkan dalam aplikasi, tapi Maxim hanya memotong sebesar 15 persen, bahkan sebetulnya kurang dari 15 persen.

Maxim, kata Imam, juga menerapkan potongan tersebut berbeda-beda di tiap wilayah. Hitung-hitungan itu merupakan strategi yang tidak bisa diungkapkan. “Jangan jadi salah paham, akhirnya yang potongan komisi itu disebut biaya sewa aplikasi, enggak. Kalau saya bisa bilang, dari Maxim, kita tidak ada biaya sewa aplikasi,” tutur Imam.

Imam juga memastikan Maxim hanya mengenakan potongan komisi perjalanan. Artinya, jika setiap mitra menyelesaikan satu orderan penumpang, lalu ada potongannya. “Ya namanya kan mereka bertransaksi di pasar kita. Kita hanya pengelola pasar nih, seperti itu,” kata dia. “Major income kita 15 persen, 85 persennya itu driver lho yang nerima.”

Advertising
Advertising

Dia juga memastikan bahwa Maxim sudah mengikuti ketentuan yakni Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 667 Tahun 2022 yang mulai diberlakukan pada 11 September 2022. “Kami Maxim sudah ikuti ketentuannya, justru boleh dicek, benchmark tertinggi itu potongan ada di Jakarta, itu masih di bawah 15 persen, 14 sekian lah enggak sampai 15 persen. Itu yang kita terapkan,” ucap dia.

Imam mencontohkan, jika pengemudi ojek online mendapatkan order satu trip, diasumsikan Rp 20 ribu, dan ada potongan yang dikenakan, itu hanya satu 15 persen saja. Artinya 15 persen dari Rp 20.000 sama dengan Rp 3.000 itu diterima oleh Maxim yang diambil dari saldo pengemudinya.

“Jadi driver sebelum istilahnya narik, dia harus top up saldo. Nah saldo itu memang disediakan untuk potongan. Sehingga kalau pada saat saldonya kosong, otomatis dia enggak bisa terima order gitu. Prosesnya seperti itu dan sesimpel itu,” kata Imam.

Selanjutnya: Ada aplikator yang disebut-sebut memotong hingga 30 persen.

Berita terkait

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

20 jam lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

22 jam lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

22 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

2 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya