Di Tengah Rencana Kenaikan Harga BBM, Masih Perlukah Daftar MyPertamina?

Jumat, 2 September 2022 17:08 WIB

Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas menggunakan aplikasi MyPertamina. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga hingga kini masih gencar mendata dan menyosialisasikan ke masyarakat soal manfaat penggunaan MyPertamina. Dengan begitu, masyarakat yang merasa berhak menggunakan BBM bersubsidi bisa segera mendaftarkan kendaraannya.

Langkah Pertamina tersebut diambil meskipun belum ada kebijakan terbaru soal kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Corporate Secertary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebutkan hingga saat ini pihaknya masih berfokus menggelar pendaftaran pembelian BBM bersubsidi melalui MyPertamina.

Data teranyar menyebutkan sudah lebih dari 1 juta kendaraan terdaftar di aplikasi MyPertamina tersebut. "Kami masih menunggu arahan dari pemerintah terkait kebijakan harga BBM Subsidi," ujarnya ketika dihubungi, Selasa, 30 Agustus 2022.

Dari pantauannya, Pertamina mencatat ada peningkatan konsumsi BBM subsidi hingga 1-2 persen dari rata-rata harian belakangan ini. Hal tersebut seiring dengan ramai pemberitaan soal rencana kenaikan harga BBM subsidi.

Pertamina pun memastikan bahwa pihaknya terus menjaga pasokan BBM saat ini maupun nanti ketika terjadi kenaikan harga. "Maka dari itu, kita berharap konsumen bisa hemat dalam menggunakan BBM, dan membeli sesuai dengan kebutuhan," kata Irto.

Advertising
Advertising

Selain itu, pengumuman terkait implementasi QR Code belum diputuskan pelaksanaannya hingga saat ini. Sebelumnya, perseroan berencana membatasai pembelian BBM subsidi menggunakan QR Code MyPertamina pada awal Agustus lalu.

Selanjutnya: Pemerintah berfokus menjaga alokasi anggaran subsidi energi tahun ini.

<!--more-->

Adapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya menyatakan pemerintah berfokus menjaga alokasi anggaran subsidi energi tidak lebih dari Rp 502 triliun pada tahun ini. Pertimbangan itu menguat beberapa kali dalam kesempatan rapat kabinet beberapa waktu terakhir.

Arah pembahasan kabinet itu menyusul komitmen pemerintah untuk menekan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga akhir 2022 berada di level bawah 4 persen dari PDB. Apalagi, kata Arifin, penerimaan negara belakangan menyusut akibat efek lonjakan harga komoditas atau windfall yang belakangan mulai melandai.

“Kita sekarang masih defisit, kita batasi 3 persen kembali ke UU (APBN 2022). Itu memang yang dihadapi oleh pemerintah,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat pekan lalu, 26 Agustus 2022.

Pemerintah sebetulnya telah menurunkan proyeksi defisit APBN menjadi 4,5 dalam Perpres 98/2022, dari sebelumnya 4,85 persen berdasarkan UU APBN Tahun Anggaran 2022. Dengan begitu, kata Arifin, pemerintah masih mengkaji dengan rinci terkait dengan opsi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi hingga pembatasan pembelian Pertalite dan Solar pada paruh kedua tahun ini. Ia berharap alokasi anggaran subsidi energi tidak kembali melonjak dari pagu yang ditetapkan pada APBN tahun ini.

BISNIS

Baca: BLT BBM Rp 600.000 Sudah Mulai Dibagikan, Apa Saja Syarat Mendapatkannya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

5 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

7 hari lalu

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya