Minta Pemerintah Stabilkan Harga Bahan Pokok, Pedagang Warteg: Pangkas Rantai Distribusi

Selasa, 16 Agustus 2022 15:30 WIB

Pekerja melayani pengunjung di rumah makan Wartegan, Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021.Di masa PPKM level 2, warteg diizinkan beroperasi hingga pukul 21.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Dalam salinan Inmendagri tersebut juga tertulis waktu makan maksimal selama 60 menit. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Himpunan Pedagang Warteg Indonesia (HiPWIn) mendesak pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok yang saat ini mengalami lonjakan.

Ketua Umum HiPWIn Rojikin mengatakan saat ini daya beli masyarakat mulai naik kembali sejak pandemi. Tetapi kondisi ini tidak dibarengi dengan stabilitas harga bahan pokok. "Kami meminta agar pemerintah melakukan cara agar harga kebutuhan pokok kembali normal. HiPWIn siap berkontribusi agar harga bahan baku normal," ujarnya kepada TEMPO, Selasa 16 Agustus 2022.

Menurut Rojikin, pemerintah bisa menghubungkan atau memfasilitasi petani langsung dengan pedagang. "Ini untuk memutus rantai distribusi pasokan bahan baku. Karena semakin panjang rantai distribusi harga semakin tinggi," ujar pemilik tujuh Warteg ini.

Saat ini, kata dia, pedagang warteg masih berada di posisi paling belakang dalam rantai distribusi. Rantai distribusi yang panjang meliputi petani ke pengepul, pasar induk, pasar tradisional dan baru ke pedagang makanan. "Kami pun saat ini melakukan upaya bekerja sama dengan petani langsung atau produsen utama," kata Rojikin.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memasok kebutuhan pokok anggota HiPWIn seperti beras, minyak goreng, gula, kopi, telur dan sebagainya menggunakan Koperasi Usaha Nusantara Jaya (Kuntara). Melalui cara ini, pedagang warteg bisa memangkas rantai distribusi dan menekan biaya.

Advertising
Advertising

Rojikin mengakui sebanyak 20 ribu pedagang Warteg yang tergabung dalam HiPWIn saat ini dihadapkan dengan dilema kenaikan sejumlah kebutuhan pokok dampak dari naiknya bahan bakar beberapa waktu lalu. "BBM naik berdampak pada membengkaknya biaya distribusi bahan baku," kata dia.

Selain itu, kata Rojikin, efek berantainya adalah naiknya harga sejumlah komoditi seperti telur dari Rp 22 ribu perkilo saat ini Rp 27 ribu hingga Rp 30 ribu perkilo, cabe sempat mencapai Rp 100 ribu perkilo, minyak goreng hingga gas Elpiji. "Pokoknya disaat situasi pandemi Covid-19 mulai membaik, kami justru dihadapkan dengan berbagai kenaikan harga," ucapnya.


Siasat Pedagang Warteg

<!--more-->

Rojikin memastikan anggota HiPWIn tidak akan menaikan harga makan atau menu makan meski saat ini dihadapkan dengan kenaikan sejumlah komoditi bahan baku. "Kami masih bertahan tidak menaikan harga, tapi melakukan siasat lain," katanya.

Untuk itu, kata Rojikin, agar tidak tekor pedagang warteg menyiasatinya dengan mengurangi porsi makanan. "Kalau sebelumnya 2 centong nasi, sekarang porsi 1,5 centong begitu juga dengan lauk pauknya dengan harga yang sama," ucapnya.

Dengan cara ini, dia berharap tidak akan memberatkan pelanggan. Siasat lainnya, lanjut Rojikin, pedagang warteg terpaksa mengurangi margin atau menekan laba kotor warteg.

Namun terkait harga cabe yang saat ini masih tinggi, pedagang warteg menyiasatinya dengan menggunakan cabe super, cabe biasa, cabe rawit dan cabe hijau. "Yang berpengaruh pada level kepedasan saja," ujarnya.

JONIANSYAH HARDJONO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

15 jam lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Warteg Berpeluang Ikut Program Makan Siang Gratis, Kowantara: Momentum Meningkatkan Kualitas Menu

2 hari lalu

Warteg Berpeluang Ikut Program Makan Siang Gratis, Kowantara: Momentum Meningkatkan Kualitas Menu

Kowantara menyatakan keterlibatan warteg dalam program makan siang gratis berpotensi mengerek pendapatan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis: Ditanggapi Koperasi Warteg hingga Soal Bujet

2 hari lalu

Makan Siang Gratis: Ditanggapi Koperasi Warteg hingga Soal Bujet

Pemerintah Kota Bandung bersama Indonesia Food Security Review (IFSR) melakukan uji program makan siang gratis bagi pelajar di enam sekolah

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Warteg Bisa Kecipratan Program Makan Siang Gratis? Kowantara: Banyak Tantangannya

3 hari lalu

Warteg Bisa Kecipratan Program Makan Siang Gratis? Kowantara: Banyak Tantangannya

Banyak pelaku usaha warteg melihat ada peluang bisnis dari program makan siang gratis, tapi ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

3 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

7 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

13 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

14 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

15 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya