Tujuh Surat Utang Negara | SUN Dilelang, Berikut Keuntungan Memilikinya

Selasa, 16 Agustus 2022 11:38 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melelang Surat Utang Negara atau SUN dalam mata uang rupiah hari ini, Selasa, 16 Maret 2022. Melansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, terdapat dua jenis SUN, yaitu Surat Perbendaharaan Negara atau SPN dan Obligasi Negara (ON) yang dapat dipilih untuk memulai berinvestasi.

SPN merupakan SUN berupa pinjaman berjangka kepada pemerintah dalam waktu maksimal 12 bulan. Sedangkan Obligasi Negara merupakan surat berharga berupa pinjaman kepada pemerintah dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan hingga 10 tahun.

Berikut keuntungan jika memiliki SUN:

  1. Terhindar dari Fluktuasi

Fluktuasi merupakan hal niscaya bagi kebanyakan instrumen investasi. Padahal naik turunnya harga ini akan mempengaruhi keuntungan investor. Bahkan mungkin menyebabkan kerugian jika harga terus turun. Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, berinvestasi SUN sama sekali tak mengalami fluktuasi. Ini lantaran investor SUN mendapatkan keuntungan dari kupon dan capital gain. Keuntungan yang akan dibayarkan lebih stabil karena kupon dan capital gain tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar.

  1. Pajak Ringan

Pajak SUN lebih rendah ketimbang deposito, sehingga keuntungan yang didapat akan lebih besar. Potongan pajak kecil ini tentu berbeda dengan besaran pajak yang ditanggungkan pada deposito. Besaran pajak yang ditanggung pada bagi hasil dan kupon ORI hanya 15 persen. Jumlah itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan pajak deposito yang bisa mencapai 20 persen.

  1. Bunga Kompetitif

Selain pajaknya yang lebih rendah, besar kupon bunga dan sistem bagi hasil berinvestasi SUN juga melebihi imbal hasil deposito. Memiliki SUN akan membuka kesempatan investor mendapatkan bunga yang lebih kompetitif dibanding jenis investasi lainnya. Meskipun besaran kupon ORI berbeda-beda tiap serinya, investor tak perlu khawatir. Sebab besaran kupon telah disesuaikan dengan acuan suku bunga dari Bank Indonesia.

  1. Risiko Rendah
Advertising
Advertising

Berinvestasi dengan SUN diklaim lebih rendah atau bahkan nihil risiko. Hal ini lantaran pembayaran bunga dan pokoknya sudah dijamin oleh negara. Tentu ini berbeda dengan instrumen investasi lainnya yang berisiko mengalami kerugian akibat fluktuasi pasar.

  1. Dapat Dijual atau Digadaikan

Keuntungan lain memiliki SUN adalah, selain sebagai lahan investasi, Surat Berharga yang dikeluarkan pemerintah ini bisa digadaikan saat membutuhkan uang untuk keperluan darurat. Tak hanya itu, selain dapat digunakan sebagai jaminan di pegadaian, SUN juga dapat dijual kembali di pasar saham sekunder.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Lelang Surat Utang Negara | SUN Hari Ini, Apakah SUN?

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

13 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

15 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

6 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya