Inflasi Juli Tertinggi dalam 7 Tahun, Harga Cabai sampai Tiket Pesawat Jadi Pemicu
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Francisca Christy Rosana
Senin, 1 Agustus 2022 13:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Juli secara year on year (YoY) sebesar 4,94 persen. Sedangkan inflasi secara month to month 0,64 persen.
Inflasi tahunan Juli menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015. Sebelumnya pada Oktober tujuh tahun lalu, inflasi tercatat sebesar 6,25 persen.
"Kalau kita lihat penyumbang utama inflasi pada Juli ini antara lain adalah karena kenaikkan harga pada cabai merah, tarif angkutan udara, kemudia bahan bakar rumah tangga, dan cabai rawit,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual pada Senin, 1 Agustus 2022.
Sementara itu, inflasi tahun kalender sebesar 3,85 persen. Margo menuturkan telah terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 11,09 pada Juni 2022 menjadi 111,8 persen pada Juli 2022.
Dari hasil pantauan BPS, sebanyak 90 kota mengalami inflasi dan yang tetinggi terjadi di Kota Kendari, yaitu 2,27 persen. Adapun kompenen harga bergejolak memberikan andil inflasi tertinggi sepanjang bulan lalu.
Margo menuturkan kelompok ini memberikan andil sebesar 0,25 persen akibat melonjaknya harga cabai merah, bawah merah, dan cabai rawit. Komponen lain yang turut mendorong laju inflasi adalah harga yang diatur pemerintah dengan kontribusi 0,21 persen.
Komponen harga yang diatur pemerintah yang memberikan tekanan pada harga adlah kenaikkan tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan tarif listrik. Sepanjang bulan lalu, harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik non-subsidi merangkak naik.
Margo menuturkan tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas memberikan konftribusi terhadap inflasi 0,01 persen. Adapun komponen inti memberikan andil inflasi 0,18 persen. Komoditas yang mendorongnya adalah harga ikan segar, mobil, dan sewa rumah.
Selanjutnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim harga kebutuhan pokok mulai turun...
<!--more-->
Klaim Mendag Gejolak Harga Pangan Mulai Meredam
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau harga bahan pokok dan ketersediaan pasokannya di Pasar Kasih Naikoten, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 30 Juli 2022. Zulkifli mengklaim stok pangan terjaga, bahkan tren harga untuk beberapa komoditas menurun.
"Bapok (bahan pokok) secara umum cukup stabil,” kata dia melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 30 Juli 2022.
Ia menyebutkan harga daging sapi di Pasar Kasih Naikoten Rp 110 ribu per kilogram atau lebih murah ketimbang daerah lain di Indonesia. Kemudian, harga daging ayam Rp 45 ribu per kilogram atau sedikit lebih tinggi daripada di Jawa yang per kilogram dipatok Rp 40 ribu. Sementara itu, harga minyak goreng curah sama seperti di Pulau Jawa, yakni Rp 14 ribu per liter.
Zulkifli menyatakan bawang merah dan cabai sudah mulai panen sehingga stoknya stabil di pasar. Meski demikian, harga bawang merah di Pasar Kasih Naikoten, kata dia, masih lebih tinggi daripada di Jawa, yakni Rp 45 ribu per kilogram. Sebaliknya, harga cabai turun menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Adapun Pasar Kasih Naikoten yang dikelola Pemerintah Kota Kupang itu menempati lahan seluas 1.250 meter persegi. Pasar tersebut memiliki 200 unit los dan 100 unit kios yang mampu menampung lebih dari 400 pedagang.
Zulkifli berjanji Kementerian Perdagangan akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhanan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 pasar 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Ia mengklaim per 29 Juli 2022, harga beberapa komoditas, seperti beras premium, daging sapi, telur ayam ras, kedelai, bawang putih, dan tepung terigu stabil ketimbang bulan lalu.
Harga komoditas lainnya, kata dia, juga mengalami penurunan. Misalnya, minyak goreng curah turun 8,86 persen menjadi Rp 14.400 per liter. Lalu, harga minyak goreng kemasan sederhana turun 13,96 persen menjadi Rp 19.100 per liter dan minyak goreng kemasan premium turun 7,51 persen menjadi Rp 23.400 per liter.
Selanjutnya, harga cabai rawit merah turun 23,5 persen menjadi Rp 72.600 per kilogram, cabai merah keriting turun 6,06 persen menjadi Rp 69.800 per kilogram, dan cabai merah besar turun 0,98 persen menjadi Rp 70.600 per kilogram. Harga bawang merah, yang sempat melambung, secara rata-rata pun turun 13,10 persen menjadi Rp 52.400 per kilogram.
KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Situs Judi Online Diduga Daftar PSE, Johnny Plate: Tidak Ada yang Kecolongan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.