IHSG Siang Ini Melemah ke 6.652, Samuel Sekuritas: Sektor Energi Turun Paling Dalam
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 18 Juli 2022 13:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bergerak melemah dan menutup sesi pertama perdagangan pada awal pekan ini di level 6.652 setelah sempat melambung tinggi dan menembus level 6.700-an di awal sesi. Penutupan IHSG di sesi pertama perdagangan hari ini nyaris sama dengan angka penutupan Jumat pekan lalu, 15 Juli 2022 di level 6.651,9.
Sementara itu, bursa Amerika Serikat ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Tercatat, Dow Jones menguat 2,15 persen, S&P 500 menguat 1,92 persen, dan Nasdaq menguat 1,79 persen.
Penguatan bursa itu salah satunya karena pasar mencermati rilis laporan keuangan sejumlah emiten di antaranya Wells Fargo dan Citigroup, serta data awal sentimen konsumen dan penjualan ritel AS yang cukup memuaskan. Hal ini memberi keyakinan bagi investor bahwa Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin pada pertemuannya di akhir bulan ini, seperti yang ditakutkan sebelumnya.
Selain itu, menguatnya indeks juga dipengaruhi kelanjutan musim laporan keuangan di mana sejumlah emiten blue chip seperti Bank of America, Goldman Sachs, AT&T akan merilis laporan keuangan 2Q22-nya minggu ini.
"Perhatian pasar global pada minggu ini akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan digelar pada Kamis 21 Juli waktu setempat, yang salah satunya akan membahas terkait kenaikan suku bunga acuan ECB,” seperti dikutip dari analisis harian Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 18 Juli 2022.
Bursa Asia juga cenderung menguat di sesi pertama perdagangan hari ini, di antaraya terlihat pada bursa Shanghai yang menguat 1 persen, begitu juga Kospi menguat 1,7 persen, Hang Seng menguat 2,5 persen dan STI menguat 0,5 persen.
Di dalam negeri, pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini tercatat sebanyak 247 saham menguat, sementara 254 melemah, dan 179 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,3 triliun. Adapun frekuensi perdagangan saham di BEI hingga akhir sesi pertama hari ini tercatat mencapai 693.094 kali, dengan volume transaksi mencapai 99,1 juta lot.
Indeks sektor properti (IDXPROPERT) menjadi indeks sektoral yang menguat paling tinggi di sesi pertama hari ini naik 0,7 persen, disusul indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) naik 0,6 persen dan indeks sektor konsumer cylical (IDXCYC) naik 0,2 persen.
Sementara itu, indeks sektor energi (IDXENERGY) menjadi indeks sektoral yang turun paling dalam di sesi pertama hari ini turun 0,6 persen, disusul indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) turun 0,2 persen dan indeks sektor barang baku (IDXBASIC) turun 0,2 persen.
<!--more-->
Hari ini bursa Indonesia kembali kedatangan pendatang baru, Dewi Shri Farmindo (DEWI) yang bergerak di bidang peternakan dan pemotongan ayam broiler. Emiten yang menjadi emiten ke-26 yang masuk BEI 2022 ini melepas 700 juta lembar saham ke public (35 persen modal ditempatkan dan disetor) dengan harga Rp 100 per saham.
Dalam debutnya, saham DEWI langsung melejit ke titik ARAnya dan menjadi top gainer di sesi pertama hari dengan kenaikan 35 persen ke Rp 135 per saham.
Lima besar top gainer sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase kenaikan) antara lain:
- DEWI (naik 35 persen ke Rp 135 per saham)
- ESTA (naik 21,4 persen ke Rp 595 per saham)
- MMLP (naik 16,7 persen ke Rp 460 per saham)
- CAKK (naik 15,7 persen ke Rp 162 per saham)
- POLU (naik 10,4 persen ke Rp 550 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain:
- AIMS (turun 6,9 persen ke Rp 270 per saham)
- BPFI (turun 6,8 persen ke Rp 685 per saham)
- KJEN (turun 6,7 persen ke Rp 181 per saham)
- LCKM (turun 6,6 persen ke Rp 280 per saham)
- SGER (turun 6,6 persen ke Rp 1.055 per saham)
Sepanjang pekan lalu mayoritas perdagangan di Bursa Efek Indonesia ditutup penurunan. Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 0,06 persen menjadi 17.618 miliar saham dari 17.607 miliar saham pada penutupan yang lalu.
Namun begitu, tetapi terjadi penurunan 4,1 persen pada rata-rata nilai transaksi harian dari Rp 10.837 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 10.393 triliun pada pekan lalu. Rerata frekuensi harian Bursa juga turun 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari 1.039.217 transaksi pada penutupan pekan ini.
Adapun kapitalisasi pasar selama sepekan juga terkoreksi 0,88 persen menjadi Rp 8.772,665 triliun dari Rp 8.850,228 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan IHSG pada Jumat pekan lalu ditutup pada zona merah sebesar 1,31 persen atau pada posisi 6.651,905
EKA YUDHA SAPUTRA | BISNIS
Baca: Bos IMF Ingatkan RI soal Kebijakan Subsidi: Jangan ke Orang Kaya, tapi Fokus ke ...
Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.