Didemo Pedagang, Zulhas: Dua Minggu Minyak Goreng Tidak Rp 14 Ribu, Datang Lagi Ya
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 22 Juni 2022 17:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Usai melakukan kunjungan ke Pasar Klender SS, Jakarta Timur, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan didatangi massa yang tergabung dalam Pusat Koperasi Pasar (Puskopas) di depan Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu pagi, 22 Juni 2022. Pedagang mengancam akan menutup pasar bila harga minyak goreng tak kunjung turun.
"Kalau tetap begini, kami akan bergerak lagi. Akan kami tutup pasar tiga hari," ujar Gusnal, Ketua Puskopas, Rabu, 22 Juni 2022.
Sejak pukul 10 pagi, puluhan pedagang yang berasal dari 75 pasar seluruh DKI Jakarta berkumpul di depan gerbang, mengelilingi mobil pick up yang telah dimodifikasi dengan lima pengeras suara di atasnya. Beberapa pendemo membawa poster bertuliskan tuntutan stabilisasi harga minyak goreng dan bahan pangan lainnya.
Setengah jam kemudian, Zulkifli Hasan atau yang kerap dipanggil Zulhas keluar gedung Kemendag, menghampiri Gusnal dan merangkulnya. Ia menggandengnya berjalan ke depan gerbang menghadap massa yang mayoritas ibu-ibu.
Ibu-ibu itu lalu merangsek ke depan, berebut menyalami Zulhas. Ia berdiri sambil diapit sejumlah petugas keamanan. "Ini mah Menteri temannya ibu-ibu ini," ujarnya pada massa yang langsung disambut antusias pedemo.
Zulhas lalu memegang mikrofon dan berujar akan segera menstabilkan harga minyak goreng menjadi sesuai harga eceran tertinggi, Rp 14 ribu. Ia lalu berjanji akan mewujudkan janjinya dalam waktu dua pekan.
"Kasih waktu ya dua minggu. Nanti kalau harganya enggak Rp14 ribu per liter, datang lagi kemari ya!" ucapnya yang disambut riuh massa.
Ia lalu mengajak Gusnal berdiri di sebelahnya, kembali merangkul sambil berseru kembali pada massa di hadapannya. "Nanti didata, perlu bantuan modal nggak?" tanya Zulhas. Pedagang terlihat semakin antusias mendengarkannya.
Zulhas mengambil jeda sebentar lalu tersenyum melihat antusias para pedagang itu. "Ada 50 pasar, seneng nggak kalau saya datang ke pasar?" tanya dia kembali.
"Nanti apa-apa yang diperlukan, nanti sama koordinator dan ketua dicatat. Anggota dicatat, apa yang diperlukan dari Kemendag insyaallah saya bantu ya," tuturnya sambil menunjuk ajudannya agar melaksanakan perintahnya.
Zulhas lalu kembali menatap masaa didepannya dan tertawa lepas. "Memang jenggot putih ada potongan bohong nggak? Nggak kan?" kata dia. Suara antusias pendemo kembali riuh, tidak ada lagi yang menaikan poster tuntutan ke hadapan Zulhas. Poster-poster itu tergeletak di lantai.
Zulhas kembali merangkul Gusnal dan menjabat tangan pendemo lainnya. Ia mengundang perwakilan massa untuk makan di rumahnya untuk berdiskusi lebih lanjut tentang tuntutan para pedagang. Ia meminta tiga orang perwakilan dari tiap pasar untuk hadir memenuhi undangan tersebut.
"Seluruh pasar ada 93 orang. Mau nggak saya undang makan ke rumah saya? Dari satu pasar tiga orang, kita makan-makan sama saya, catat mana-mana yang diperlukan, mana yang bisa saya bantu kita sambil diskusi," ujarnya.
Ia juga mengumumkan kebijakannya yang baru diberlakukan hari ini, yaitu pelonggaran batasan jumlah pembelian minyak goreng curah yang kini maksimal 10 liter per hari. Sebelumnya, Kemendag di bawah pemerintahan mantan Mendag Lutfi membatasi jumlah pembelian maksimal dua liter per hari.
"Sekarang satu KTP (kartu tanda penduduk) aja bisa 10 liter, sekarang stok sudah banyak dan sudah aman," kata Zulhas.
Ia senang atas kedatangan para pedagang pasar ke kantornya itu. Dia lalu berpamitan dan bersalaman dengan beberapa pedagang Puskopas, memohon izin untuk berangkat ke Bandung mengecek harga pangan di pasar.
"Saya senang, saya bahagia, tolong saya didoakan ya, berjuang untuk ibu-ibu dan bapak-bapak. Saya sekarang mau ke Bandung, mengecek harga juga," ujarnya. Pedagang lalu satu persatu meninggalkan tempat demo dan membereskan poster-poster yang tadi berserakan di lantai.
Baca Juga: Mendag: Minyak Goreng Curah Kemasan Mulai Diproduksi Pekan Depan