Temui Mentan, Zulkifli Hasan: Jangan Sampai Petani Mati karena Impor Berlebihan

Senin, 20 Juni 2022 19:26 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berbicara dengan pedagang saat meninjau harga daging di Pasar Jaya Cibubur, Jakarta Timur, Kamis 16 Juni 2022. Usai dilantik menjadi pimpinan Kementerian Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan inspeksi dadakan ke salah satu Pasar Jaya Cibubur. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta laju impor pangan tidak berlebihan hingga merugikan petani lokal. Keinginan itu disampaikan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Jangan sampai petani kita mati karena adanya impor berlebih dan enggak ada aturan. Yang enggak perlu itu cabai, bawang merah. Masa iya kita harus impor itu kan?" ujarnya di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, dalam tayangan video YouTube pada Senin, 20 Juni 2022.

Zulkifli menuturkan perlu ada perlindungan kepada petani lokal. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi impor hasil tanaman lokal seperti buah-buahan, bawang, dan cabai.

"Sebetulnya garam sudah produksinya banyak, cuma kemarin ada impor dan ini mesti harus dijaga keseimbangannya," ujar Zulkifli.

Menurut dia, Kementan memegang peran penting mengatur ketersediaan pangan dan stabilisasi harga. Karena itu, perlu kerja sama yang erat dan komunikasi yang intens antara Kemendag dan Kementan.

Advertising
Advertising

"Seperti bawang merah impor itu petani hancur, kayak di Tegal, Brebes, kan kasihan. Ini yg mesti dikomunikasikan dan tidak boleh ada gap," kata Zulkifli.

Meski begitu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PANI) menyebut impor tetap diperlukan untuk menjaga agar tidak terjadi inflasi. Namun, volumenya perlu dijaga.

Karena itu, kata dia, kerja sama antar lembaga diperlukan. Dalam hal ini, Zulkifli menyatakan Kementerian Perdagangan bertugas sebagai pengatur kerja sama tersebut.

"Banyak lah kerja sama dengan semuanya. Kan Kementerian Perdagangan itu mengatur saja kan," ucap Zulkifli.

Di sisi lain, Zulkifli mengatakan melambungnya harga komoditas pangan, seperti bawang merah, cabai keriting, dan cabai rawit, masih dapat ditangani. Tingginya harga disebabkan oleh faktor cuaca yang menyebabkan pasokan menurun.

"Itu kan memang ada musim-musim. Itu orang pasar saya tanya, biasa Pak katanya kalau musim begini harganya naik. Biar lah Pak, biar petani ada bonus tahunan. Kira-kira begitu, kata pedagang," ujar Zulkifli.

Baca juga: Jokowi Sentil PLN, Pertamina, hingga Bulog, Ada Apa?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

8 jam lalu

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

20 jam lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

22 jam lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

2 hari lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

3 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

4 hari lalu

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

PAN tetap mengusung Zita Anjani maju di Pilkada DKI. PAN mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas Zita gara-gara polemik Starbucks.

Baca Selengkapnya

PAN Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta, Airlangga Hartarto: Belum Ada Penugasan dari Golkar

5 hari lalu

PAN Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta, Airlangga Hartarto: Belum Ada Penugasan dari Golkar

Airlangga Hartarto menyatakan belum ada penugasan final terkait majunya Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya