BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD 409,5 Milar pada April 2022

Rabu, 15 Juni 2022 12:58 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat posisi utang luar negeri atau ULN Indonesia pada akhir April 2022 US$ 409,5 miliar. Nilai itu turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya yang senilai US$ 412,1 miliar.

"Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral)," Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis Rabu, 15 Juni 2022.

Secara tahunan, posisi ULN April 2022 terkontraksi 2,2 persen (yoy). angka itu lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0 persen (yoy).

Adapun posisi ULN pemerintah pada April 2022 tercatat sebesar US$ 190,5 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar US$ 196,2 miliar. Secara tahunan, pertumbuhan ULN pemerintah mengalami kontraksi sebesar 7,3 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 3,4 persen (yoy).

Penurunan ULN pemerintah terjadi akibat beberapa seri surat berharga negara (SBN) jatuh tempo pada April 2022. Selain itu, terjadi pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Sedangkan posisi ULN swasta pada April 2022 tercatat sebesar US$ 210,2 miliar, tumbuh rendah sebesar 0,03 persen (yoy). ULN swasta setelah mengalami kontraksi 1,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Perkembangan tersebut disebabkan oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang tumbuh sebesar 0,5 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,7 persen (yoy), terutama seiring dengan penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan dan penggalian.

Bank Indonesia menilai ULN Indonesia pada April 2022 tetap terkendali. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 32,5 persen atau menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 33,8 persen.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat. Kondisi ini ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi ULN berjangka panjang--dengan pangsa mencapai 87,5 persen dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ujar Erwin.

Menurut Erwin, peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, BI meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.

Baca juga: Bank Indonesia: Digitalisasi Keuangan Pemda Naikkan PAD hingga 7,5 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

10 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

11 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya