LRT Jabodebek Segera Beroperasi, Sistem Pembayaran Tiket Serba Elektronik
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Jumat, 3 Juni 2022 11:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kereta lintas rel terpadu atau LRT Jabodebek akan beroperasi secara komersial tahun ini. Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus mengatakan moda transportasi kereta perkotaan itu akan menerapkan sistem pembayaran secara elektronik.
“KAI akan melakukan integrasi ticketing system secara menyeluruh,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Juni 2022.
Joni berujar semua kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, dan dompet digital bisa dipakai oleh penumpang untuk naik LRT Jabodebek. Saat ini, kartu uang elektronik yang akan diterapkan ialah kartu multi-trip (KMT) milik KAI Commuter.
KMT merupakan kartu khusus angkutan kerata yang dipakai di KAI Group, seperti KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, dan KA Bandara Soekarno-Hatta. Sejak akhir 2021, KMT sudah difungsikan sebagai alat pembayaran moda transportasi umum lainnya, yaitu MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan bus Transjakarta.
Sedangkan bagi yang menggunakan kartu uang elektronik, pelanggan harus lebih dahulu melakukan tap in di stasiun keberangkatan untuk cek validasi kartu dan cek saldo. Di sana, tertulis area data perjalanan (waktu, gate id, stasiun id). Setibanya di stasiun tujuan, pelanggan harus melakukan tap out dan saldo kartu uang elektroniknya otomatis terpotong.
Kemudian jika membayar tiket dilakukan menggunakan dompet digital, pelanggan penumpang bisa melakukan tap in untuk mengecek validasi QR pembayaran dan mengecek saldo. Nantinya saldo yang terpotong adalah untuk perjalanan terjauh. Setibanya di stasiun tujuan, pelanggan melakukan tap out untuk membaca QR. Saldo akan dikembalikan jika terdapat selisih.
"Keunggulan uang elektronik atau dompet digital sebagai alat pembayaran ialah lebih praktis, aman, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Nantinya, pelanggan LRT Jabodebek memiliki banyak pilihan untuk melakukan pembayaran tiket,” kata Joni.
<!--more-->
Untuk layanan Tapping pada LRT Jabodebek, KAI telah memasang 14 gate tipe Turnstile dan dua gate tipe wide untuk pelanggan disabilitas di masing-masing stasiun. Khusus di Stasiun Halim, KAI menggunakan gate tipe Flap untuk memudahkan pelanggan menggunakan pesawat.
Adapun untuk pengisian saldo kartu uang elektronik, KAI memasang dua unit ticket vending machine di setiap stasiun. KAI juga menyediakan dua unit point of sales yang digunakan oleh petugas loket untuk penjualan kartu uang elektronik.
Layanan penjualan tiket LRT Jabodebek menggunakan sistem ticketing Automatic Fare Collection (AFC). Sistem otomatis ini dihitung berdasarkan sekelompok komponen sensor yang terintegrasi. Melalui sistem AFC, seluruh layanan tiket dapat diakomodasi, seperti penjualan, pelayanan tiket bermasalah, pembatalan, penalti, dan penambahan trayek.
“Layanan pada LRT Jabodebek kami sesuaikan dengan kemajuan zaman, yakni digitalisasi adalah satu hal yang wajib. Harapannya pelanggan akan mendapatkan kemudahan bertransaksi serta pengalaman bertransportasi umum yang menyenangkan,” kata Joni.
LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun. Stasiun-stasiun yang dilalui kereta layang itu adalah Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
Pembangunan LRT Jabodebek kini mencapai 82,34 persen. Kereta perkotaan itu ditargetkan soft launching pada 17 Agustus 2022 dan selanjutnya bakal beroperasi secara komersial.
Sebelumnya, KAI mengusulkan mekanisme pengenaan tarif minimal per 5 kilometer seharga Rp 3.000-4.000. Sedangkan untuk tarif rata-rata keseluruhan, KAI menyorongkan usulan tarif Rp 15 ribu. Tarif rata-rata ini berlaku untuk perjalanan relasi Stasiun Harjamukti-Dukuh Atas dan Dukuh Atas-Harjamukti serta Stasiun Bekasi Timur-Dukuh Atas dan Dukuh Atas-Bekasi Timur.
Baca juga: Beroperasi Agustus, LRT Jabodebek Akan Berlaku Tarif Rp 3-4 Ribu per 5 Km
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.