Evaluasi Mudik, Kemenhub Akan Tambah Dermaga Alternatif di Merak - Bakauheni

Rabu, 1 Juni 2022 19:19 WIB

Sejumlah kendaraan mengantre untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, 30 April 2022. Pengelola pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry memprediksi puncak arus mudik Pelabuhan Merak akan berlangsung hingga H-2 atau 30 April 2022. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan menambah jumlah dermaga alternatif untuk memecah kemacetan di Pelabuhan Merak - Bakauheni. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan kemacetan panjang di pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera tersebut kerap terjadi pada masa libur panjang.

"Penumpukan di Merak-Bakauheni itu bisa juga terjadi di tahun-tahun berikutnya. Ini jadi pembelajaran kami juga," ujar Budi di kantor Kementerian Perhubungan pada Selasa, 31 Mei 2022.

Budi mengatakan penambahan dermaga baru akan dilakukan menjelang Lebaran, Natal, dan tahun baru. Menurut dia, pada momentum-momentum tersebut, kemacetan bisa semakin panjang akibat jumlah penyeberang dari Jawa ke Sumatera melonjak.

Kenaikan jumlah penumpang pengguna jasa kapal penyeberangan, tutur Budi, bisa melonjak hingga lima hingga enam kali lipat dari hari biasanya. Penumpukan itu acap menyebabkan kerugian karena menambah waktu tempuh kendaraan enam hingga tujuh jam.

Budi melanjutkan, penambahan dermaga alternatif bakal dilakukan di Pelabuhan Ciwandan, Banten, serta Pelabuhan Panjang, Lampung. Rencana ini bahkan akan menjadi standar operasional prosedur (SOP) baru untuk lalu-lintas penyeberangan pada hari besar.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Pada masa angkut Lebaran 1443 Hijriah, kemacetan panjang terjadi di Pelabuhan Merak-Bakauheni. Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan penyebab kemacetan, yakni lantaran ada peningkatan jumlah penumpang yang akan menyeberang dari Jakarta ke Sumatera.

“Di sana memang terjadi suatu kelambatan sedikit ya ada karena ada satu lonjakan besar (jumlah penumpang). Tetapi kita sudah lakukan (penambahan kapal),” ujar Budi Karya, April lalu.

Saat itu, Budi Karya menyatakan Kementerian telah berupaya mengurai kepadatan di lintas Pelabuhan Merak-Bakauheni dengan menyiagakan kapal tambahan di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon. Dua unit kapal panjang dengan ukuran 200 meter, kata Budi, akan beroperasi mengangkut kendaraan pemudik dan angkutan logistik.

Kapal tersebut memiliki kapasitas angkut 200 truk hingga 800 mobil pribadi. “Ada dua kapal sehingga terminal di sini (Pelabuhan Merak) bisa digunakan untuk terminal mudik,” kata Budi Karya.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan perseroan melakukan penambahan kapal yang beroperasi harian menjadi 40 unit. Kapal ini untuk mengakomodasi tren lonjakan penumpang kapal feri yang peningkatannya melampaui mode transportasi lain.

Baca juga: Dapat Pinjaman Rp 3,2 T, Pemerintah Akan Benahi Transportasi Bandung dan Medan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

19 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

20 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

23 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

4 hari lalu

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Polres Metro Tangerang Kota menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

5 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya