Evaluasi Mudik, Kemenhub Akan Tambah Dermaga Alternatif di Merak - Bakauheni
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Francisca Christy Rosana
Rabu, 1 Juni 2022 19:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan menambah jumlah dermaga alternatif untuk memecah kemacetan di Pelabuhan Merak - Bakauheni. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan kemacetan panjang di pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera tersebut kerap terjadi pada masa libur panjang.
"Penumpukan di Merak-Bakauheni itu bisa juga terjadi di tahun-tahun berikutnya. Ini jadi pembelajaran kami juga," ujar Budi di kantor Kementerian Perhubungan pada Selasa, 31 Mei 2022.
Budi mengatakan penambahan dermaga baru akan dilakukan menjelang Lebaran, Natal, dan tahun baru. Menurut dia, pada momentum-momentum tersebut, kemacetan bisa semakin panjang akibat jumlah penyeberang dari Jawa ke Sumatera melonjak.
Kenaikan jumlah penumpang pengguna jasa kapal penyeberangan, tutur Budi, bisa melonjak hingga lima hingga enam kali lipat dari hari biasanya. Penumpukan itu acap menyebabkan kerugian karena menambah waktu tempuh kendaraan enam hingga tujuh jam.
Budi melanjutkan, penambahan dermaga alternatif bakal dilakukan di Pelabuhan Ciwandan, Banten, serta Pelabuhan Panjang, Lampung. Rencana ini bahkan akan menjadi standar operasional prosedur (SOP) baru untuk lalu-lintas penyeberangan pada hari besar.
<!--more-->
Pada masa angkut Lebaran 1443 Hijriah, kemacetan panjang terjadi di Pelabuhan Merak-Bakauheni. Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan penyebab kemacetan, yakni lantaran ada peningkatan jumlah penumpang yang akan menyeberang dari Jakarta ke Sumatera.
“Di sana memang terjadi suatu kelambatan sedikit ya ada karena ada satu lonjakan besar (jumlah penumpang). Tetapi kita sudah lakukan (penambahan kapal),” ujar Budi Karya, April lalu.
Saat itu, Budi Karya menyatakan Kementerian telah berupaya mengurai kepadatan di lintas Pelabuhan Merak-Bakauheni dengan menyiagakan kapal tambahan di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon. Dua unit kapal panjang dengan ukuran 200 meter, kata Budi, akan beroperasi mengangkut kendaraan pemudik dan angkutan logistik.
Kapal tersebut memiliki kapasitas angkut 200 truk hingga 800 mobil pribadi. “Ada dua kapal sehingga terminal di sini (Pelabuhan Merak) bisa digunakan untuk terminal mudik,” kata Budi Karya.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan perseroan melakukan penambahan kapal yang beroperasi harian menjadi 40 unit. Kapal ini untuk mengakomodasi tren lonjakan penumpang kapal feri yang peningkatannya melampaui mode transportasi lain.
Baca juga: Dapat Pinjaman Rp 3,2 T, Pemerintah Akan Benahi Transportasi Bandung dan Medan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini