Bahlil Pastikan EBT Tak Diekspor: Kalau Kita Jual, Investasi Lari ke Sana
Reporter
Hamdan Cholifudin Ismail
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 20 Mei 2022 16:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Indonesia belum akan mengekspor energi baru terbarukan atau EBT ke negara manapun.
Pemerintah, kata Bahlil, masih akan berfokus menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Silakan investasi di Indonesia, tapi kita belum pikir untuk ekspor EBT. Kita pakai dulu, cukup dulu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Mei 2022. "Kalau kita jual ke negara lain, maka investasi akan lari ke sana."
Dalam Forum Investasi yang digelar di Kota Surakarta, Jawa Tengah
pada hari Rabu lalu, 18 Mei 2022, Bahlil menyatakan pihaknya berkomitmen terus mendorong percepatan investasi berkelanjutan dan inklusif.
Forum investasi yang merupakan bagian dari Presidensi G20 Indonesia tersebut dibuka langsung oleh Menteri Bahlil dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Saat itu, Bahlil juga menyebutkan bahwa saat ini Kota Surakarta akan menjadi pusat pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Solo Technopark akan dijadikan sebagai instrumen penting dalam rangka peningkatan kualitas TKI.
Adapun Gibran menyatakan pihaknya pada tahun ini selain menargetkan percepatan
pembangunan infrastruktur, juga dapat menarik sebanyak-banyaknya penyelenggaraan kegiatan nasional maupun internasional di Surakarta.
<!--more-->
Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan terima kasih atas keterlibatan Solo Technopark nantinya dalam melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), meskipun pembangunan pabrik di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.
“Saya senang sekali Solo Technopark dilibatkan, meskipun tadi pabrik-pabriknya bukan di Solo. Tapi kita diberi kesempatan oleh Pak Menteri untuk memberikan pelatihan bagi para TKI di Solo Technopark”, ucapnya.
Ia membeberkan saat ini terdapat 10 titik prioritas pembangunan kota Surakarta, yaitu pembangunan Masjid Raya Syekh Zayed Solo, Islamic Center, Elevated Rail Simpang Tujuh joglo, serta melakukan revitalisasi beberapa tempat seperti Technopark, Ngarsopuro dan Koridor Gatot Subroto, Kebun Binatang Jurug, pembangunan, Lokananta, Taman Balekambang Solo, dan Sentra IKM Meubel Gilingan.
Dalam forum itu, Gibran juga meneken nota kesepahaman dengan PT Lulu Group Retail terkait Strategi Korporasi dengan rencana nilai investasi sebesar US$ 4 juta atau sekitar Rp 58,6 miliar (asumsi kurs Rp 14.647 per dolar AS). Investasi itu diproyeksikan dapat membuka lapangan kerja bagi 250 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Selain itu, Menteri Bahlil juga menyaksikan penandatangan kerja sama beberapa
pelaku usaha, yaitu Andgreen Fund dengan PT Hilton Duta Lestari, Masdar Asia Pacific dengan PT Pertamina Power Indonesia, dan BRI Ventures dengan Fundnel.
Baca: BNI Resmi Akuisisi Bank Mayora, Begini Penjelasan BBNI ke OJK
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini