Sriwijaya Air Catat Lonjakan Penumpang 25 Persen saat Arus Balik Lebaran

Minggu, 8 Mei 2022 22:15 WIB

Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta -Maskapai Sriwijaya Air mencatat lonjakan penumpang 20-25 persen selama arus balik lebaran 2022. Direktur Niaga Sriwijaya Air Group Henoch Rudi Iwanudin mengatakan kenaikan tersebut didata pada 7-9 Mei 2022.

“Menurut data yang kami kumpulkan terjadi lonjakan yang bervariatif antara 20-25 persen pada periode tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 8 Mei 2022.

Henoch menjelaskan dalam menghadapi arus balik libur lebaran ini sama seperti periode sebelumnya saat lebaran lalu. Pihaknya pun juga menambah sejumlah penerbangan ekstra untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang meningkat.

“Pada periode mudik libur Lebaran kali ini tercatat ada dua rute yang paling banyak kami operasikan yakni Jakarta (CGK) – Makassar (UPG) dan Jakarta (CGK) – Pangkalpinang (PGK),” tuturnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pergerakan penumpang ke Jakarta tinggi di puncak arus balik Lebaran 2022. Kementerian Perhubungan mencatat, dari 1.130 pergerakan pesawat hari ini, sekitar 570 pergerakan atau 40 persen terjadi di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta.

Advertising
Advertising

“Paling tidak ada 3.500 orang per jam mendarat di Terminal 2 ini,” kata Budi dalam rekaman suara yang diterima Tempo pada Minggu, 8 Mei 2022.

Secara keseluruhan dia mencatat akan datang dan pergi 150 ribu penumpang di bandar udara internasional tersebut pada Minggu. Menurut Budi, pergerakan penumpang hari ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19.<!--more-->

Oleh karenanya, dia menugaskan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaladdin untuk merapatkan dengan para pemangku kepentingan dalam mempersiapkan kedatangan ribuan penumpang tersebut.

Budi mengatakan sudah ada persiapan dari para stakeholder, seperti menambah tenaga, menambah jumlah Baggage Handling System (BHS) yang digunakan dan juga koordinasi intens. Dia mengimbau masyarakat yang masih ada di kampung halaman untuk menunda perjalanan balik pada hari ini, karena diprediksi pergerakan kendaraan akan sangat padat hari ini.

“Silakan kembali setelah hari ini. Masyarakat bisa merayakan lebaran ketupat dulu besok. Sehingga ini akan memberikan relaksasi juga bagi kepadatan jalan,” kata Budi.

Pada kesempatan yang sama, Novie memperkirakan dari 3.500 penumpang dalam satu jam, tiap orang membawa tiga tas. Dengan begitu jumlah tas yang akan tiba sekitar 10 ribu tas per satu jam.

Karena itu, Novie menyiapkan 12 BHS dan personel tambahan. Maka, adanya penambahan ini mesti bisa dilayani dengan baik.

Dia menuturkan pelayanan sebelumnya itu dibutuhkan 1-1,5 jam dari turun pesawat sampai bagasi keluar. Dia berharap hal itu bisa lebih baik lagi. “Tidak lebih buruk dari kemarin. Karena tenaga sudah ditambah BHS juga sudah ditambah, mudah-mudahan ini akan memperlancar pelayanan,” kata Novie.

MUTIA YUANTISYA | HENDARTYO HANGGI

Baca Juga: Menjelang Musim Mudik Lebaran, Harga Tiket Pesawat Sriwijaya Air Naik 20 Persen

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

12 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

13 jam lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

1 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

2 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

3 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

3 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

6 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya