Terkini Bisnis: Dana Pemda Tidur Rp 202 T, Biaya Kereta Cepat Dinego
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 21 April 2022 12:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis siang, 21 April 2022 dimulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengungkap dana pemda yang mengendap di bank mencapai Rp 202,35 triliun pada Maret lalu.
Berikutnya ada berita tentang pemerintah negosiasi Cina berkaitan dengan pembiayaan pembengkakan proyek pembangunan kereta cepat dan startup Noice yang raih pendanaan Rp 316 miliar. Lalu ada berita perbedaan utang Sri Lanka dan Indonesia serta rel kereta cepat Jakarta-Bandung resmi dipasang.
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut:
1. Sri Mulyani Ungkap Dana Pemda Tidur di Bank Rp 202 T, Provinsi Ini Paling Besar
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di bank mencapai Rp202,35 triliun pada Maret 2022.
Padahal pada Maret 2020 dan 2021 dana pemda di perbankan bisa dijaga di bawah Rp200 triliun yakni sebesar Rp177,52 triliun dan Rp182,3 triliun.
"Ini menggambarkan sebetulnya pemda punya potensi besar untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan menggunakan dananya, APBD-nya untuk bisa mengakselerasi pemulihan di masing-masing daerah," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Simak lebih jauh tentang Pemda di sini.
<!--more-->
2. RI Akan Negosiasi dengan Cina Soal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Rp 24 T
Pemerintah Indonesia akan melakukan negosiasi dengan Pemerintah Cina berkaitan dengan pembiayaan pembengkakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebelumnya, megaproyek ini dilaporkan mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun hingga US$ 1,675 miliar atau setara dengan Rp 24 triliun.
“Cost overrun kan menjadi kewajiban shareholder PSBI (PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia) dan Beijing Yawan. Tapi kalau PSBI dan Beijing Yawan kesulitan biayai COR, mereka berdua bisa mencari lembaga pendanaan untuk membantu,” ujar Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Dwiyana Slamet, Kamis, 20 April 2022, saat ditemui di Kabupaten Bandung.
KCIC telah melakukan perhitungan pembengkakan biaya sepur kilat yang timbul sejak 2020 akibat adanya berbagai faktor pendorong. Salah satu pendorongnya ialah eskalasi harga dan inflasi yang timbul sebagai biaya tak terduga, yang tak dicantumkan pada anggaran awal.
Pada awal perencanaannya, pembangunan kereta cepat membutuhkan dana US$ 6,07 miliar atau sekitar Rp 86,5 triliun. Setelah mengkaji besaran biaya tambahan tersebut, Dwiyana mengatakan perlu ada pelibatan pihak lain untuk menghimpun pendanaan.